bakabar.com, JAKARTA – Berkat keunggulan 14 poin atas rival terdekat, secara matematis Francesco Bagnaia dapat memastikan gelar juara dunia MotoGP 2022 di Malaysia, Minggu (23/10) depan.
Hasil finis ketiga di MotoGP Australia di belakang Alex Rins dan Marc Marquez, Minggu (16/10), menempatkan Bagnaia puncak klasemen pembalap MotoGP 2022 untuk kali pertama.
Situasi itu tak lepas dari hasil buruk Fabio Quartararo yang sebelumnya memimpin klasemen pembalap sejak MotoGP Portugal atau 24 April lalu.
Setelah pengejaran panjang dan sempat tertinggal hingga 91 poin setelah MotoGP Jerman, sekarang Bagnaia berbalik mengungguli Quartararo dengan 14 poin.
Dengan maksimal 50 poin dalam dua balapan tersisa, pembalap Ducati Lenovo tersebut juga unggul 27 poin atas Aleix Espargaro di peringkat ketiga.
Berdasarkan hitung-hitungan di atas kertas, gelar juara dunia tinggal diperebutkan Francesco Bagnaia, Fabio Quartararo dan Aleix Espargaro.
Enea Bastianini di peringkat empat klasemen sejatinya masih berpeluang juara. Namun probabilitas pembalap Ducati Gresini ini terbilang kecil, karena tertinggal 42 poin dari Bagnaia.
Situasi tersebut membuat MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang akan menjadi match point pertama untuk Bagnaia, sebelum balapan pamungkas di Valencia.
Berikut hitung-hitungan yang bisa memastikan Francesco Bagnaia menjadi juara dunia MotoGP 2022 di Sepang, seperti dilansir MotorSport:
- Bagnaia menang di Malaysia (meraih 25 poin) dan Quartararo finis keempat (13 poin) atau lebih buruk, apapun posisi finis Aleix Espargaro.
- Bagnaia finis kedua di Malaysia (20 poin), dengan Quartararo finis ketujuh (9 poin) atau lebih buruk dan Aleix Espargaro tidak memenangi balapan.
- Bagnaia finis ketiga di Malaysia (16 poin), dengan catatan Quartararo finis kesebelas (5 poin) atau lebih buruk, sementara Aleix Espargaro tidak finis dua besar.
- Bagnaia finis keempat di Malaysia (13 poin) sementara Quartararo hanya meraih 2 poin atau lebih buruk, dan Aleix Espargaro tidak naik podium.
- Finis kelima di Malaysia (11 poin) juga masih bisa membuat Bagnaia merebut gelar juara dunia MotoGP 2022, seandainya Quartararo gagal meraih poin dan Aleix Espargaro tidak finis di podium.
Andai salah satu skenario tersebut terjadi di Malaysia, Bagnaia akan memberikan gelar juara dunia pembalap MotoGP kepada Ducati yang kedua sepanjang sejarah, setelah Casey Stoner di musim 2007.