Tak Berkategori

Mengenang Bu Kasur, Tokoh Pendidikan yang Jadi Google Doodle Hari Ini

apahabar.com, JAKARTA – Tokoh pendidikan Bu Kasur diabadikan dalam Google Doodle Minggu (16/1/2022) hari ini. Doodle…

Featured-Image
Bu Kasur diabadikan dalam Google Doodle Minggu (16/1/2022) hari ini. Foto-Istimewa

bakabar.com, JAKARTA – Tokoh pendidikan Bu Kasur diabadikan dalam Google Doodle Minggu (16/1/2022) hari ini.

Doodle itu tampak seperti lukisan yang menggunakan pensil warna. Beberapa anak memegang huruf-huruf yang membentuk kata “Google”.

Mengutip Kompas, Sandiah atau Bu Kasur lahir pada 16 Januari 1926. Bu Kasur meninggal dunia dalam usia 76 tahun pada 22 Oktober 2002 sekitar pukul 16.00 di Rumah Sakit (RS) Cikini Jakarta.

Sampai menjelang akhir hayat, Bu Kasur selalu ingin berada di tengah anak-anak. Di akhir hayatnya dia masih rutin mengunjungi TK Mini Pak Kasur.

Nama Pak Kasur (Kak Soer atau Soerjono) mungkin lebih dulu dikenal masyarakat. Suami Bu Kasur itu merupakan tokoh pendidikan anak dan juga pencipta lagu anak-anak.

Keduanya bersama-bersama memandu acara Taman Indria di TVRI kala itu. Kecintaan mereka pada dunia anak-anak diwujudkan dengan mengajar bahkan memiliki sekolah hingga akhir hayat.

“Jika berada di tengah anak-anak, beliau selalu mengajak tos kepada anak-anak,” tutur salah seorang guru TK menjelaskan Bu Kasur yang suka memberi salam gaya anak-anak, yaitu saling menepukkan telapak tangan,” mengutip Harian Kompas terbitan 2002.

Sandiah mulai dikenal sebagai Ibu Kasur setelah bersama suaminya, Pak Kasur, mengasuh Taman Putra dan Taman Pemuda di Jakarta.

Mereka menikah pada 29 Juli 1946 di tempat pengungsian di Yogyakarta. Panggilan Kasur berasal dari kata Kak Sur, sebutan akrab Pak Kasur yang bernama Suryono (Soeryono). Mereka sering mengadakan siaran untuk anak-anak di RRI Jakarta.

img

Bu Kasur yang menamatkan sekolah lanjutan setingkat sekolah menengah pertama (SMP) di zaman Belanda, Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di akhir tahun 1930-an itu mendirikan Taman Kanak- kanak Mini pada tahun 1968.

Setelah Pak Kasur meninggal, lembaga pendidikan anak itu berubah menjadi TK Mini Pak Kasur yang mempunyai lima cabang di kawasan Jabotabek, yaitu di Cikini, Cipinang, dan Pasar Minggu (ketiganya di Jakarta), serta di Kemang (Bekasi), dan Banjar Wijaya (Tangerang).

Selama hidupnya dia sibuk mengajar, meski sempat berhenti sejenak setelah kematian Pak Kasur.

Dia kerap diundang ke berbagai acara seminar pendidikan baika sebagai pembicara maupun peserta. Tak hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri.

Bu Kasur juga pernah membuat film di tengah lesunya dunia perfilman di Indonesia. Dia membuat film Amrin Membolos versi 1996 yang diadaptasi dari film berjudul sama yang dibuat Pak Kasur.

Atas jasanya di dunia pendidikan anak-anak, Bu Kasur pernah menerima sejumlah penghargaan, antara lain Bintang Budaya Para Dharma pada 1992, penghargaan dari Presiden dalam rangka Hari Anak Nasional (1988), serta Centro Culture Italiano Premio Adelaide Ristori Anno II dari Pemerintah Italia pada 1976.



Komentar
Banner
Banner