Nasional

Mengenal Varian Mu, Covid-19 Baru Berpotensi Kebal Vaksin

apahabar.com, JAKARTA – Mutasi Covid-19 terus berkembang. Di tengah kekhawatiran terhadap varian Delta, kali ini Organisasi…

Featured-Image
Varian Mu masuk dalam daftar Variant of Interest WHO. Varian Mu berasal dari Kolombia, dan varian virus corona baru ini teridentifikasi pertama kali pada Januari 2021. Foto-Ilustrasi/SHUTTERSTOCK/Lightspring

bakabar.com, JAKARTA – Mutasi Covid-19 terus berkembang. Di tengah kekhawatiran terhadap varian Delta, kali ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mencantumkan satu varian virus corona baru, varian Mu, dalam daftar Variant of Interest (VOI).

Varian Mu adalah varian virus corona yang pertama kali diidentifikasi di Kolombia, dilansir dari The Guardian, Jumat (3/9/2021).

Apa itu varian Mu dan apa yang membuat varian virus corona ini perlu dipantau serius?

Varian Mu secara ilmiah dikenal sebagai B.1.621.

Berikut hal-hal yang perlu diketahui tentang varian Covid Mu yang mulai dipantau WHO sejak akhir Agustus 2021 lalu.

Varian Mu kebal vaksin

Varian Mu Kolombia telah ditambahkan ke dalam daftar pantauan WHO pada 30 Agustus 2021, dan varian Covid ini telah menyebar atau terdeteksi di 39 negara.

Seperti diberitakan The Guardian, varian corona Mu yang ditemukan memiliki sekelompok mutasi yang mungkin membuatnya menjadi kurang rentan terhadap perlindungan kekebalan yang dihasilkan oleh vaksin Covid-19.

Varian Mu yang masuk dalam daftar Variant of Interest oleh WHO, memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan. Artinya, varian virus corona baru ini berpotensi kebal vaksin Covid-19.

Data awal menunjukkan, varian baru corona ini mungkin bisa menghindari pertahanan sistem kekebalan dengan cara yang mirip dengan varian Beta.

Kendati demikian, para ahli mengatakan bahwa hal ini masih perlu dikonfirmasi oleh pekerjaan atau penelitian lebih lanjut.

Namun, Public Health England (PHE) melaporkan, dari 32 kasus varian Mu yang ditemukan di Inggris, sebagian besar ditemukan pada orang-orang berusia 20 tahunan. Bahkan, beberapa dari orang-orang yang dites positif Covid varian Mu, telah menerima satu atau dua dosis vaksin Covid-19.

Penemuan varian Mu Sebelum masuk dalam daftar WHO sebagai Variant of Interest, varian Mu pertama kali diidentifikasi di Kolombia pada Januari 2021, dan sejak saat itu, kasus Covid-19 yang dipicu penyebaran varian virus corona ini terus menyebar secara sporadis.

Bahkan, setelah menyebar di negara asalnya, sejumlah kasus varian Covid Mu terus dilaporkan di sejumlah negara di dunia. Di luar Amerika Selatan, kasus varian Mu juga dilaporkan di Inggris, Eropa, Amerika Serikat dan Hong Kong.

Lansir dari Kompas, sementara varian virus corona ini tercatat menyumbang infeksi Covid-19 global sebesar 0,1 persen. Kemungkinan kasus Covid-19 ini melonjak saat varian Mu berkembang di Kolombia dan Ekuador, yang mana masing-masing negara ini menyumbang 39 persen dan 13 persen dari kasus Covid-19 dunia.

Risiko penularan varian Mu Selain masuk sebagai Variant of Interest oleh WHO, varian Mu dari Kolombia ini juga masuk dalam daftar varian yang dipantau oleh PHE, dan mulai diselidiki sejak bulan Juli.

Penunjukan, yang mengacu pada varian corona Mu sebagai VUI-21JUL-01, berarti varian akan dipantau untuk melihat bagaimana perilakunya. Menurut PHE, sejauh ini, varian Mu diketahui belum menimbulkan kekhawatiran seperti pada varian Alpha dan Delta, yang diklasifikasikan sebagai varian kekhawatiran yang lebih serius.

Penilaian risiko varian Mu yang dirilis oleh PHE pada bulan Agustus menyoroti penelitian di laboratorium yang menunjukkan bahwa varian Covid Mu tersebut setidaknya sama resistennya dengan varian Beta terhadap kekebalan yang timbul dari vaksinasi.

Kendati demikian, masih perlu lebih banyak bukti dari penelitian laboratorium lain dan kasus varian Mu dunia nyata.

Seberapa besar ancaman yang ditimbulkan varian ini sangat tidak pasti dan tergantung pada apakah kasus tumbuh secara substansial dalam beberapa minggu dan bulan ke depan, terutama dengan adanya varian Delta yang menyebar cepat.

Mutasi genetik pada varian Mu

Laporan WHO menyatakan bahwa saat ini, tidak ada bukti bahwa VUI-21JUL-01 mengungguli varian Delta dan tampaknya tidak mungkin lebih menular.

Meskipun demikian, WHO juga memberikan peringatan, terkait kemampuan varian Mu dapat lolos dari kekebalan yang distimulus oleh vaksin Covid-19, dapat berkontribusi pada perubahan masa depan dalam pertumbuhan kasus Covid-19 yang disebabkan oleh varian virus corona ini.

Sebab, bagian dari kekhawatiran terhadap varian Mu, yakni berasal dari mutasi tertentu yang dibawa varian tersebut.

Seperti perubahan genetik dari beberapa mutasi virus corona yang dibawa oleh varian Alpha dan varian Delta. Satu perubahan genetik, mutasi P681H, ditemukan pada varian Alpha yang pertama kali terdeteksi di Kent, Inggris dan telah dikaitkan dengan transmisi yang lebih cepat.

Mutasi lain, termasuk E484K dan K417N, dapat membantu virus menghindari pertahanan kekebalan, yang dapat memberikan varian keunggulan dibandingkan varian Delta saat kekebalan meningkat ke musim gugur.



Komentar
Banner
Banner