Produk Khas Desa

Mengenal Singkong Selingkuh Asal Jembayan yang Bikin Penasaran

Dusun Tudungan, Desa Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu punya Singkong Selingkuh yang bisa memanjakan lidah penikmatnya.

Featured-Image
Para pengunjung desa yang penasaran dengan Singkong Selingkuh. Foto: Istimewa

bakabar.com, TENGGARONG - Dusun Tudungan, Desa Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu merupakan salah satu wilayah penghasil olahan berbahan dasar singkong yang bisa memanjakan lidah.

Ada nama unik dari pengembangan jenis umbian itu. Orang Loa Kulu menyebutnya Singkong Selingkuh. Nama dan rasa olahan dijamin membuat penikmatnya ketagihan.

Baca Juga: DiskopUKM Kukar Gelar Pelatihan untuk Dukung Kemajuan UMKM

Singkong Selingkuh sendiri merupakan hasil persilangan antara singkong Gajah dan Pacar yang dikembangkan para petani di Tudungan. Dusun Tudungan berjarak 10 Km dari Kantor Camat Loa Kulu.

“Kami punya singkong Selingkuh di Dusun Tudungan,” sebut Kepala Desa Jembayan Tengah, Masnur, Jumat (3/11).

Singkong Selingkuh ini cukup tenar, sehingga para wisatawan berkunjung ke dusun tersebut lantaran penasaran dengan jenis dan rasanya.

“Ada saja yang datang untuk menikmati Singkong Selingkuh. Tudungan juga merupakan sentra pertanian Jembayan Tengah mulai terdapat beras, sayur mayur dan holtikultura,” ucapnya.

Kukar Mitra Pembangunan IKN-bakabar.com
Kukar Mitra Pembangunan IKN.Foto: Diskominfo Kukar.

Selain punya hasil pertanian andalan seperti Singkong Selingkuh, ada lagi satu produk berupa Madu Kelulut yang juga menjadi andalan desa. Madu tersebut terasa nikmat jika dicampur dengan kopi khas Jembayan Tengah.

Bahkan, Ketua DPRD Kukar, Abdul Rasid, Kepala DPMD Kukar Arianto serta para ulama dari kalangan habaib yang ada di Tenggarong, sudah pernah menikmati kopi campur madu kelulut khas Tudungan.

“Dulu kami punya tanaman kopi sendiri, namun tidak produksi secara massal. Madu kelulut biasanya dicampur dengan kopi biasa atau sasetan,” terangnya.

Baca Juga: Camat Loa Kulu Apresiasi Pengembangan Wisata di Desa Sumber Sari

Masnur yang berlatar belakang guru ini mengaku pihaknya masih harus berjuang keras membenahi pembangunan karena sebagian wilayah Jembayan kesulitan mendapatkan air bersih, terutama di Tudungan.

Dirinya berencana membangun program Pamsimas dengan memanfaatkan sumber air bersih agar masyarakat tidak kesulitan untuk kebutuhan setiap harinya.

“Kami rencanakan sumber airnya berasal dari eks tambang milik perusahaan yang airnya masih layak konsumsi,” jelasnya. (ADV/Diskominfo Kukar)

Editor


Komentar
Banner
Banner