kabar viral

Mengapa Sekdes Tak Bisa Cabut PKH Warga Berkaca dari Kasus Boyolali

Sutrisno, Kepala Dusun (Kadus) Kenteng, Kabupaten Boyolali menjelaskan soal Program Keluarga Harapan (PKH) yang ramai diperbincangkan.

Featured-Image
Kantor Desa Kenteng, tempat Wiwik bekerja. Foto: apahabar.com/Fernando

bakabar.com, BOYOLALI - Sutrisno, Kepala Dusun (Kadus) Kenteng, Kabupaten Boyolali menjelaskan soal Program Keluarga Harapan (PKH) yang ramai diperbincangkan.

Itu seusai ramai beredarnya video Sekretaris Desa (Sekdes) Wiwik yang mengancam mencabut PKH warga viral.

Menurutnya PKH sendiri merupakan kewenangan dari Kementerian Sosial (Kemensos) dan pendataan juga langsung dari pusat kemensos.

Baca Juga: Kemensos Salurkan Bantuan Permakanan untuk Lansia mulai Juli 2023

"Bantuan (uang tunai) itu langsung dikirimkan lewat ATM. Data langsung dari kemensos. Sebenarnya gak bisa itu (dicabut), kewenangannya kemensos," ungkapnya ditemui bakabar.com, Selasa, (12/12).

Untuk PKH sendiri dijelaskannya terdiri dari beberapa program. Mulai dari pendidikan, ibu hamil dan balita, hingga untuk lansia. Besaran bantuannya pun berbeda-beda.

Sementara itu saat disinggung tentang sosok Wiwik yang masih satu lingkungan kerja. Sutrisno mengaku tidak begitu akrab dengannya.

"Saya juga ga begitu akrab," katanya singkat.

Baca Juga: Viral! Sekdes di Boyolali Diduga Intimidasi dan Ancam Cabut PKH Warga

Pasca-video viral tersebut, Wiwik dikatakan Sutrisno juga jarang tampak di Kantor Desa Kenteng. Kemarin cuma pagi aja ngantor.

"Kalau hari ini belum ada konfirmasi. Bu sekdes memang banyak tugas ke luar, rapat kecamatan, kabupaten dari dinas-dinas karena kesekretariatan. Jarang tugas di kantor, namun biasanya setelah tugas dari luar ke kantor lagi," pungkasnya.

Sebelumnya viral di media sosial sebuah video yang menggambarkan Sekretaris Desa (Sekdes) Kenteng, Nogosari, Boyolali yang bernama Wiwik. Diduga mengarahkan pemenangan capres Ganjar dengan intimidasi dan ancam mencabut Program Keluarga Harapan (PKH) warga.

Video tersebut diunggah dalam akun tiktok @bersamabersinarr. Dalam video tampak ada beberapa ibu-ibu yang tengah berkumpul dalam suatu pertemuan. Kemudian salah seorang bernama Wiwik memperingatkan ibu-ibu tersebut dengan memakai bahasa jawa untuk tetap tegak lurus.

"Entuk PKH, entuk beras pendak sasi lho. Angel men to kon tegak lurus. Mbok yo rasah nggolek neko-neko. PKH ne dicabut opo pie, ngomongo nggih, sesuk tak cabut. (Dapat PKH, dapat beras juga setiap bulan. Susah sekali disuruh tegak lurus. Enggak usah cari macem-macem. PKH-nya dicabut apa gimana? Bilang Iya, besok saya cabut," ujar Wiwik. 

Editor


Komentar
Banner
Banner