Hot Borneo

Menelusuri Kompleks Makam Belanda di Pulau Laut Kotabaru; Bukti Sejarah yang Tak Terawat

apahabar.com, KOTABARU – Di Pulau Laut Kotabaru, Kalsel, hingga kini masih tersisa bukti peninggalan sejarah, bekas…

Featured-Image
Komplek makam Belanda di Sebelimbingan, Pulau Laut, Kotabaru, menjadi bukti adanya penjajahan. Namun sayangnya bukti sejarah itu tak terawat. Foto-apahabar.com/Istimewa

bakabar.com, KOTABARU – Di Pulau Laut Kotabaru, Kalsel, hingga kini masih tersisa bukti peninggalan sejarah, bekas penjajahan Belanda.

Salah satu buktinya, ada kompleks makam Belanda. Lokasinya sendiri berada di Desa Sebelimbingan, Kecamatan Pulau Laut Utara.

Jarak makamnya dari pusat Bumi Sa Ijaan sekitar 15 kilometer, lalu masuk sekitar 200 meter dari jalan raya Desa Sebelimbingan.

Penelusuran bakabar.com, Kotabaru semula bernama Pulau Laut, yang kaya dengan hasil tambang batu bara. Namun, emas hitam itu justru dikuasai oleh penjajah Belanda.

Kala itu, Belanda mendatangkan pekerja dari Pulau Jawa. Mereka semua diminta untuk menambang hingga membuat Sebelimbingan kian makmur.

Beragam fasilitas pun dibangun di sana. Di antaranya, jalan, pengolahan batu bara mentah, dermaga dan rumah sakit untuk keluarga penambang. Semuanya dibangunkan oleh Belanda.

Namun kini Kota Sebelimbingan itu telah hilang dan bekas bangunannya pun nyaris tidak ada. Yang masih tersisa hanya kompleks makam Belanda.

Sementara, kompleks makam Belanda itu kondisinya dihiasi semak belukar, dan makamnya berlumut alias tidak terurus. Di sekitaran makam, ada beberapa titik bekas tanah yang digali oleh oknum yang diduga mencari harta Karun.

Tampak pula beberapa nisan makam yang raib entah dicuri atau sebab lainnya.

Di kompleks makam ini, terdapat sekitar 18 nisan terbuat dari bata dan semen. Namun, semuanya tidak lagi utuh dan tulisannya pun sudah tidak terbaca.

“Jadi, kompleks makam Belanda itu menjadi bukti sejarah bagi Kota Sebelimbingan yang dulu kaya dan kini hilang,” ujar Sumali, warga setempat, Rabu (23/2).

Komentar
Banner
Banner