Stok MinyaKita

Mendag Zulhas Klaim Stok MinyaKita Aman Jelang Ramadan

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan stok minyak goreng rakyat MinyaKita aman jelang bukan puasa.

Featured-Image
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan membatalkan syarat unjuk KTP untuk membeli Minyakita. Foto: Liputan6

bakabar.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan stok minyak goreng (migor) rakyat MinyaKita aman jelang bulan puasa.

"Stok MiyaKita lebih dari cukup, tapi ada di masyarakat dan tidak dijual di marketplace dan ritel modern, hanya tersedia di pasar rakyat," ujar Zulhas di Jakarta, Sabtu (25/2).

Mendag Zulhas menyebut kelangkaan MinyaKita yang terjadi beberapa waktu lalu, ditenggarai karena beragam faktor. Utamanya, akibat perubahan perilaku konsumen di pasar. Dari konsumen migor premium bergeser ke MinyaKita.

"Ya tentu kalau semua MinyaKita dijual di ritel modern nggak cukup," kata Zulhas.

Baca Juga: Minyak Goreng Subsidi Langka, Masyarakat Khawatir Harganya Meroket Saat Ramadan

Zulhas menjelaskan alasan MinyaKita tidak dijual di marketplace dan ritel modern agar pemasaran miyak rakyat tersebut bisa lebih luas menjangkau masyarakat miskin. Semuanya harus dikembalikan ke fungsi asalnya bahwa kehadiran MinyaKita hanyalah untuk masyrakat bawah.

"Itu kan untuk ibu-ibu yang menengah kebawah, kita packingnya bagus, kualitasnya juga oke, kalau dijual di ritel modern nanti yang premium pindah ke MinyaKita, maka sekarang saya kembalikan ke pasar rakyat," ujarnya.

Selain itu ia juga menjelaskan agar minyak goreng premium agar tidsk turun omzetnya di ritel modern, karena jika MinyaKita dipasarkan disitu warga kelas lebih memilih membeli produk minyak goreng rakyat tersebut.

"Minyak goreng ini kualitasnya terlalu bagus dan terlalu sukses, sehingga semua orang belinya MinyaKita, merk-merek premium turun omsetnya, 70% curah lagi 30% MinyaKita tapi di pasar rakyat" katanya.

Baca Juga: Tok! Pemerintah Batasi Pembelian MinyaKita 2 Liter Per Orang

Sejauh ini, pemerintah meningkatkan tambahan migor kemasan dan curah sebanyak 450 ribu ton per bulan, selama tiga bulan yaitu Februari-April 2023, yang sebelumnya hanya 300 ribu ton. Upaya ini dilakukan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat menjelang Puasa hingga Lebaran 2023.

"stok sekarang lebih kurang 450 ribu ton, Jadi yang pasar modern dan marketplace kita take down," tandasnya.


Editor


Komentar
Banner
Banner