bakabar.com, BANJARMASIN - Nyaris setengah abad, Deep Purple dan God Bless akan kembali satu panggung tahun ini. Kepastian ‘reuni’ duo hard rock tersebut disampaikan oleh founder Rajawali Indonesia, Anas Syahrul Alimi, melalui press conference di Natahati Coffee Eatery, Solo, Jumat (13/1) kemarin.
“Konser nanti merupakan kado dari kami untuk God Bless yang tahun ini memasuki usia ke-50,” kata Anas, dilansir dari Kamarmusik.id.
Kedua band legend tersebut dijadwalkan tampil bersama pada 10 Maret 2023 di Editorium UMS yang mampu menampung 10.000 penonton.
Deep Purple dan God Bless pertama kali tampil sepanggung pada 4 dan 5 Desember 1975 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Konser tersebut menjadi peristiwa penting yang mengubah Indonesia dalam memaknai dunia pertunjukan.
“Konser Deep Purple membawa revolusi dalam panggung pertunjukan musik di Indonesia,” kata Donny Fattah. Tata suara yang menggelegar juga membuat telinga Ian Antono kesakitan. “Itu pertama kali saya nonton konser dengan sound system sangat keras.”
God Bless yang saat itu itu belum memiliki album sendiri membawakan beberapa lagu versi cover termasuk “Eleanor Rigby” (The Beatles) dan “Friday On My Mind” (Easy Beat) yang kemudian dimasukan ke dalam debut album mereka.
Deep Purple tengah melakukan rangkaian dari World Tour 2023. Setelah Solo mereka akan melanjutkan perjalanan ke Tokyo (Budokan, 13 Maret), Hiroshima (Ueno Gakuen HBG Hall, 17 Maret), Fukuoka (Sun Palace Hall, 19 Maret) dan Osaka (Intec Arena, 21 Maret). Kali ini membawa gitaris baru, Simon McBride, sebagai pengganti Steve Morse yang resmi mengundurkan diri karena ingin memfokuskan perhatian pada istrinya yang terpapar kanker.
Deep Purple pernah masuk The Guinness Book of World Records sebagai band paling bising di dunia setelah mengguncang The London Rainbow Theatre, 1972.
Bersama Led Zeppelin dan Black Sabbath, Deep Purple diakui dunia sebagai peletak dasar musik heavy metal dalam sejarah musik populer.