Sport

Menangi MotoGP San Marino, Murid Valentino Rossi Lega

apahabar.com, MISANO – Meski tak seketat dan seseru balapan sebelumnya, Francesco Bagnaia lega dapat memenangi MotoGP…

Featured-Image
Kemenangan di MotoGP San Marino membuat Francesco Bagnaia memangkas 5 poin dari Fabio Quartararo di klasemen pebalap. Foto: MotorSport

bakabar.com, MISANO – Meski tak seketat dan seseru balapan sebelumnya, Francesco Bagnaia lega dapat memenangi MotoGP San Marino di Sirkuit Misano, Minggu (19/9).

Francesco Bagnaia meraih dua kemenangan beruntun di MotoGP 2021. Setelah MotoGP Aragon, pebalap Ducati ini berjaya di Misano.

Kalau sebelumnya mengalahkan Marc Marquez di Aragon, sekarang Francesco Bagnaia dapat mengangkangi Fabio Quartararo di Misano dengan gap time 0,364 detik.

Tidak hanya kemenangan kedua sepanjang karir, hasil tersebut banyak berkesan untuk salah seorang murid Valentino Rossi ini.

Maklum tempat latihan pebalap Italia tersebut di VR46 Motor Ranch milik Valentino Rossi, hanya berjarak sekitar 11 kilometer dari Misano.

Pun sirkuit sepanjang 4,226 kilometer itu tidak begitu jauh dari markas Ducati Corse di Borgo Panigale.

Kemenangan Francesco Bagnaia di Misano terlihat lebih mudah, karena pebalap berusia 24 tahun ini tidak tersentuh di depan hingga finis.

Ternyata hal yang terlihat tidak seperti kejadian di sirkuit. Francesco Bagnaia justru merasa lebih tertekan, terutama di lap akhir lantaran sempat ditekan Fabio Quartararo.

“Kemenangan di Misano ini lebih sulit ketimbang sukses saya sebelumnya di Aragon,” papar Bagnaia seperti dilansir MotorSport, Senin (20/9).

Salah satu faktor pemberat adalah trek Misano yang lebih pendek ketimbang Aragon. Imbasnya balapan menuntut fisik lebih berat, karena tak tersedia waktu sedikit rileks.

“Kami praktis tidak memiliki waktu rileks selama balapan di Misano. Sedangkan Aragon memiliki trek lurus yang lebih panjang, sehingga kami bisa sedikit rileks,” jelas Bagnaia.

“Misano juga memiliki lintasan yang sempit menjelang finis dan sebenarnya Quartararo selangkah lebih maju daripada kami. Sedangkan di Aragon, kami bisa lebih cepat,” sambungnya.

Pemilihan ban juga membuat Francesco Bagnaia mampu didekati Fabio Quartararo. Setelah merebut pole position, Francesco Bagnaia memilih ban belakang soft, sedangkan Fabio Quartararo mengandalkan kompon medium.

“Memang ban medium lebih bagus untuk balapan. Namun ban soft memiliki grip lebih bagus di awal balapan, sehingga saya harus langsung tancap gas,” beber Bagnaia.

“Makanya menjelang akhir balapan, Quartararo mampu memperkecil gap antara 0,3 sampai 0,4 detik per lap. Saya mulai panik, karena overtaking dengan Ducati di Misano cukup sulit,” tambahnya.

Kemenangan di MotoGP San Marino membuat Francesco Bagnaia mempertipis gap dengan Fabio Quartararo di puncak dari 53 menjadi 48 poin.

Dengan empat balapan tersisa dan maksimal 100 poin yang bisa direbut, Francesco Bagnaia jelas masih berpeluang merebut gelar juara dunia.

Seri terdekat adalah MotoGP Amerika yang berlangsung 3 Oktober 2021 di Sirkuit Austin.

“5 poin yang saya pangkas dari Quartararo memang tidak banyak. Tetapi kemenangan kedua beruntun ini membuat motivasi saya berlipat,” tandas Bagnaia.

Berikut sepuluh besar klasemen pebalap MotoGP 2021 pascabalapan MotoGP San Marino:

1. Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) 234
2. Francesco Bagnaia (Lenovo Ducati) 186 (-48)
3. Joan Mir (Suzuki Ecstar) 167 (-67)
4. Johann Zarco (Pramac Ducati) 141 (-93)
5. Jack Miller (Lenovo Ducati) 140 (-94)
6. Brad Binder (Red Bull KTM) 124 (-110)
7. Aleix Espargaro (Aprilia Gresini) 104 (-130)
8. Maverick Vinales (Aprilia Gresini) 98 (-136)
9. Marc Marquez (Repsol Honda) 92 (-142)
10. Miguel Oliveira (Red Bull KTM) 87 (-147)



Komentar
Banner
Banner