Tak Berkategori

Menahan Tangis Saat Divaksin, Atlet Tuna Rungu Balikpapan Bawa Kabar Duka

apahabar.com, BALIKPAPAN – Atlet cabang olahraga renang Balikpapan, Illyin Nur Yunihansri (24) tampak menahan tangis saat…

Featured-Image
Atlet cabang olahraga renang balikpapan, Illyin Nur Yunihansri. Foto-apahabar.com/Riyadi

bakabar.com, BALIKPAPAN - Atlet cabang olahraga renang Balikpapan, Illyin Nur Yunihansri (24) tampak menahan tangis saat divaksin di gedung BSCC Dome, Rabu (3/3). Tapi bukan perkara jarum suntik, atlet tuna ruang tersebut ternyata membawa kabar duka.

Ayah Illiyin dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit pagi tadi. Sebelum wafat, ayahnya mendorong dirinya untuk ikut vaksinasi ke Dome. Karena itulah, meski sang ayah belum dimakamkan, dia menyempatkan diri untuk ikut vaksinasi.

Illiyin sempat bingung ketika tiba di Dome. Kendala bahasa membuatnya sulit berkomunikasi dengan petugas untuk mengetahui tahapan vaksinasi. Beruntung seorang wartawan bernama Riani Rahayu yang kebetulan menguasai bahasa isyarat turut membantu menerjemahkannya.

“Jad,i dia ini datang pas ayahnya meninggal. Di rumah jenazah ayahnya belum dimakamkan, dia kesini mau vaksin dulu,” ujar Illiyin diterjemahkan oleh Riani.

Mengetahui kabar duka itu, petugas pun memberi jalur khusus agar proses vaksinasi Illiyin cepat selesai. Dengan mata yang berkaca-kaca, Illiyin seolah berusaha tegar dibalik kesedihannya itu. Dibantu oleh Riani, ia pun melewati sejumlah proses vaksinasi.

“Jadi memang dia buru-buru karena mau kembali pulang makamkan ayahnya. Sebab orang rumah lagi nungguin dia juga,” ujarnya.

Illiyin pun bercerita, alasan dirinya tetap datang untuk divaksin. Yakni dirinya mengemban amanah dari almarhum serta keluarganya untuk tetap divaksin guna persiapan ajang renang di Bontang.

“Dia dapat amanah dari orang tuanya dan keluarganya agar tetap ikut vaksin. Jadi sementara orang rumah lagi berduka, dia ke sini sempatkan diri untuk divaksin. Nah setelah di vaksin, dia mau ikut memakamkan ayahnya,” tuturnya.

Setelah selesai divaksin, dia langsung buru-buru pulang ke rumahnya di kawasan Gunung Malang, Balikpapan Tengah lantaran ingin memakamkan ayahnya.

“Dia murung, sebab yang dipikirkannya hanyalah almarhum ayahnya. Jadi selesai divaksin langsung buru-buru pulang dia,” tuturnya.

Diketahui, Illiyin merupakan atlet tuli yang berprestasi. Kekurangan yang dimilikinya tak menyurutkannya dalam mengharumkan nama kota Balikpapan. Sejumlah medali emas dari berbagai ajang perlombaan pun diraihnya. Bahkan Illiyin bisa disebut-sebut menjadi atlet disabilitas andalan dalam cabor renang. Tak hanya renang, ia juga merupakan atlet selam dan sering mendapatkan juara baik tingkat lokal maupun provinsi.



Komentar
Banner
Banner