bakabar.com, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menguak alasan penundaan penerbangan jemaah haji lantaran memerlukan perbaikan suku cadang pesawat maskapai Garuda.
"Jadi karena ada sparepart pesawat yang harus didatangkan dari Lituania ini membutuhkan waktu, ini kalau versi Garuda," kata Yaqut saat Konferensi Pers RTM Evaluasi Pelaksanaan Ibadah Haji 1444 H secara hybrid di Kemenko PMK, Selasa (6/6).
"Sementara global supply chain itu sekarang semua terganggu akibat perang Rusia-Ukraina, jadi ini salah satu faktor keterlambatan oleh spare part yang belum tersedia," sambung dia.
Baca Juga: Menko PMK Imbau Jemaah Haji Jaga Kesehatan saat Beribadah
Keterlambatan penerbangan jemaah haji Indonesia juga terjadi pada maskapai Saudia Airlines. Alasannya lantaran belum ada kesiapan jumlah kursi pesawat yang tidak cukup sesuai dengan kontrak yang ada.
"Kalau versi Saudia Airlines mereka sepertinya belum siap pesawatnya sesuai kontrak, seharusnya satu pesawat bisa ditempati 480 jemaah tapi faktanya yang datang kapasitasnya hanya 405 jemaah sehingga ada 75 jemaah lain yang harus menunda keberangkatan," ujarnya.
Baca Juga: Visa Tak Kunjung Terbit, Satu Jemaah Haji Surabaya Belum Berangkat
Pemerintah lalu akan memberikan penalti lantaran telah melanggar ketentuan yang telah disepakati.
"Pasti ke depan ada catatan tertentu selain dikontrak juga ada penalti, jika ada keterlambatan, tak sesuai jadwal semua ada penaltinya," jelasnya.
Kemenag meminta Kemenhub untuk berbicara dengan kedua maskapai tersebut, agar solusi keterlambatan pemberangkatan jemaah haji bisa cepat terpecahkan.
"Ini agar tidak ada lagi keterlambatan dalam mengangkut jemaah haji," pungkasnya.