bakabar.com, JAKARTA - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat mendata pada semester pertama tahun 2023, nilai ekspor furnitur rotan di daerah ini mencapai 14,6 juta dolar Amerika Serikat (AS) dan menjadi yang tertinggi dibandingkan lainnya.
"Furnitur rotan merupakan salah satu unggulan Kabupaten Cirebon untuk komoditi ekspor," kata Kepala Bidang Perdagangan dan Pengendalian Harga Pokok Penting (Dagdalpokting) Disdagin Kabupaten Cirebon Sidik Wibowo, di Cirebon, Kamis 913/7).
Sidik memaparkan pada semester 1 tahun 2023, total ekspor furnitur berbahan baku rotan dari Kabupaten Cirebon mencapai 222 kontainer senilai 14,6 juta dolar AS.
Menurutnya, ekspor di Kabupaten Cirebon setiap tahunnya didominasi oleh furnitur rotan, karena memang jumlah industri menengah dan besar cukup banyak, bahkan industri rumahan pun menjamur. Terutama di Desa Tegalwangi, Kecamatan Weru.
Baca Juga: Lima Ekor Buaya dari Ciamis-Cirebon Dievakuasi ke Taman Safari
"Kami juga mempunyai sentra produksi furnitur rotan, baik di rumahan maupun industri besar," ujarnya lagi.
Sidik menambahkan ratusan kontainer furnitur rotan dari Kabupaten Cirebon ini diekspor ke beberapa negara, mulai dari Korea, Australia, Amerika Serikat, Jepang, China, Yordania, Singapura, Kanada, Filipina, India, Malaysia, dan lainnya.
"Produksi rotan dari Kabupaten Cirebon sebagian besar memang diperuntukkan untuk ekspor. Sementara, kebutuhan pasar lokal hanya sedikit saja," katanya pula.
Bahkan pada tahun 2022 lalu, nilai ekspor furnitur rotan dalam setahun mencapai 85,99 juta dollar AS, dan itu sangat baik bagi industri di Kabupaten Cirebon.
Baca Juga: Angkutan Lebaran 2023, KAI Cirebon: Masih Tersedia 92.279 Tiket
Selain furnitur rotan, Kabupaten Cirebon juga memiliki komoditas unggulan lainnya, yaitu olahan kayu, furnitur aluminium, sepatu, ubi manis, meshu sheet, briket kelapa, furnitur kayu, dan furnitur sintetis.
Kemudian, kata Sidik lagi, komoditas unggulan lainnya, yaitu daging rajungan, gurita beku, udang beku, siput, kerang beku, ikan asin, ikan beku, dan cumi beku.
"Memang industri rotan menjadi tulang punggung untuk menyerap tenaga kerja lebih banyak," tandasnya.