Pemko Banjarbaru

Melalui Lomba, Pemkot Banjarbaru Promosikan Tarian Baegal

apahabar.com, BANJARBARU – Pemkot Banjarbaru terus berupaya mempromosikan tarian Baegal ke seluruh organisasi perempuan. Kali ini,…

Featured-Image
Lomba Baegal Banjarbaru ini diadakan dalam rangka HUT GOW ke-17 dan Hari Ibu ke-91 Kota Banjarbaru. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARBARU – Pemkot Banjarbaru terus berupaya mempromosikan tarian Baegal ke seluruh organisasi perempuan.

Kali ini, promosi dibungkus melalui lomba Baegal yang diiringi lagu I Miss You Banjarbaru.

“Lomba Baegal Banjarbaru sebagai sarana untuk lebih memperkenalkan dan mempromosikan tarian Baegal kepada semua organisasi wanita se-Banjarbaru,” ucap Ketua GOW Banjarbaru Eny Apriyati Darmawan Jaya melalui siaran pers yang diterima bakabar.com.

Melalui kegiatan ini, kata dia, diharapkan dapat menjaga tali silaturahmi antara sesama pengurus ataupun antar organisasi.

“Di mana beberapa waktu lalu, Wali Kota bersama SKPD Banjarbaru telah mempromosikan Baegal ini di Yogyakarta. Ini bertujuan agar menarik minat wisatawan lokal maupun luar untuk datang ke Banjarbaru,” bebernya.

Sementara itu, Penasehat GOW Banjarbaru Ririen Nadjmi Adhani mengatakan Baegal Banjarbaru merupakan tarian khas yang diiringi lagu I Miss You Banjarbaru.

“Melalui tarian ini diharapkan dapat membangkitkan rasa cinta dan bangga terhadap Banjarbaru,” jelasnya.

Sekadar diketahui, Lomba Baegal Banjarbaru ini diadakan dalam rangka HUT GOW ke-17 dan Hari Ibu ke-91 Kota Banjarbaru.

Tarianini termasuk jenistarianpergaulan yang bisa ditarikan siapa saja. Baik pria maupun wanita, tua maupun muda.

Tari Maumereatau Gemu Fa Mire merupakantariankreasi baru yang sejenis dengan poco-poco, bisa dibawakan sebagaitarianatau juga olah tubuh (senam).

Tarianini berasal dari daerahMaumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), sama halnya dengan Baegal Banjarbaru akan kita gaungkan sama dengantariansajojo dan tarian maumere.

Baca Juga:FKTD 2019 Ajang Pelestarian Kebudayaan Daerah Kalsel

Baca Juga:Warisan Budaya Banjar Tembus UNESCO, Kemendikbud Tantang Ibnu Sina

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Puja Mandela



Komentar
Banner
Banner