bakabar.com, JAKARTA - Megaproyek IKN terus dikebut. Terbaru, kabar dari Istana Presiden di IKN. Pembangunannya sudah mengapai 32,9 persen.
"Istana (Presiden) itu sekitar 32,9 persen, hampir 33 persen. Istana ya, beda dengan kantor presiden," kata Kepala Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis H. Sumadilaga, di Kantor PUPR, Jumat (27/10).
Rincinya, proses pembangunan Istana Presiden itu masih dalam tahap civil works. Dalam hal ini masih pekerjaan beton dan sebagainya. "Nanti, setelah itu baru mechanical electrical," terangnya.
Baca Juga: Songsong IKN, Kaltim Fokus pada Pembangunan Infrastruktur hingga Pertanian
Selanjutnya, untuk progres pembangunan Kantor Presiden sudah 49,2 persen dan Gedung Sekretariat Presiden sudah 27,26 persen.
"Jadi progresnya sudah cukup besar. Terakhir Pak Presiden ke sana sudah 38 persen, sekarang sudah 49 persen," sambungnya.
Sementara itu, untuk pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri (RTJM) sudah 34,15 persen. Sedikit terlambat dari waktu yang ditargetkan.
Namun demikian, dia tetap yakin keterlambatan dari pembangunan RTJM tidak akan berdampak signifikan.
"(Terlambatnya) supply aja biasanya, supply material, misalnya terlambat atau apa," tuturnya.
Baca Juga: Terbaru! Otorita IKN Kantongi 300 Surat Minat Investasi
Di sisi lain, untuk pembangunan rumah susun untuk ASN-Polri masih sekitar 1-2 persen. Adapun, saat ini masih melakukan land clearing.
Secara keseluruhan, pembangunan IKN batch 1 sudah 52,9 persen, sementara untuk batch 2 sudah 1,1 persen. Sebagai informasi, pembangunan IKN Batch 1 terdiri dari 40 paket fisik yang terkontrak dari 2020- Maret 2023.
Penting untuk tahu. Pembangunan IKN Batch 2 merupakan paket terkontrak dan sedang persiapan/proses lelang sesudah Maret 2023. Saat ini ada 42 paket di pembangunan IKN Batch 2.