bakabar.com, BANJARMASIN – Sejak keran umrah dibuka kembali, sudah hampir tiga ribu warga Kalimantan Selatan berangkat ke Arab Saudi.
“Jumlah pastinya adalah 2.817 jemaah,” ujar Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Kalsel, Rusbandi, Jumat (26/3).
Data tersebut, kata Rusbandi, sesuai rekapitulasi laporan keberangkatan umrah Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) Kanwil Kemenag Kalsel.
Menurut dia, jumlah ini diperkirakan makin naik. Apalagi menjelang bulan suci Ramadan 1443 hijriah.
“Banyak masyarakat Kalsel yang ingin menunaikan ibadah puasa di sana,” ujarnya.
Dicabutnya tes PCR dan karantina bagi keberangkatan umrah, kata dia, juga menjadi pemicunya.
“Tapi jemaah tetap harus sudah melaksanakan vaksinasi lengkap,” ujarnya.
Masih berlandaskan data PPIU, jemaah umrah yang berangkat kebanyakan mereka yang tertunda karena pandemi Covid-19.
“Ini pun baru sekitar 10 persen diberangkatkan jemaah umrah yang tertunda tersebut,” sambungnya.
Sementara itu, salah seorang pengusaha travel haji dan umrah Kalsel PT Saidi Putra Wisata Banjarmasin, H Ismail Ibrahim mengakui memang sudah mulai ada kelonggaran untuk keberangkatan umrah saat ini.
“Tapi bukan berarti sudah benar-benar mudah, karena kan masih pandemi Covid-19 belum berakhir,” ujarnya.
Apalagi sebelumnya dicabutnya kebijakan tes PCR dan karantina, karena biayanya makin besar, hingga jemaah mengurungkan niat berangkat.
Karena kebijakan yang dilonggarkan baru tadi, kata Ismail, tentunya persiapan untuk memberangkatkan jemaah jadi sangat sempit.
“Padahal kalau bulan Ramadan ini sebelum adanya pandemi Covid-19, kami biasanya program awal Ramadan sebanyak 1 bis sekitar 40 orang dan program akhir Ramadan atau lailatulkadar sebanyak 1 bis juga 40 orang,” ujarnya.
“Tapi pada Ramadan ini kami tidak memberangkatkan, habis Hari Raya Idulfitri saja nanti ada,” tuturnya.
Dia pun berharap pandemi Covid segera berakhir, hingga semua kembali seperti sediakala.
“Kasihan banyak pengusaha travel yang gulung tikar dan tutup sama sekali,” ujarnya.