bakabar.com, JAKARTA - Masyarakat sempat diresahkan dengan melonjaknya harga beras di pasaran. Menanggapi keluhan itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan jika harga beras medium masih normal. Di beberapa lokasi harganya bahkan terpantau di bawah rata-rata.
"Beras medium itu Rp9.450 kecuali di Papua harga patokannya Rp10.400. Jadi kalau medium Bulog ya segitu dijamin pemerintah," terang Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Jakarta, Kamis (19/1).
Sedangkan untuk beras premium, Zulhas mengakui adanya kenaikan. Melonjaknya harga beras premium karena pengelolaan beras berada di pihak swasta sebagai pemilik brand.
"Beras kalau premium kan sama kayak minyak goreng yang brand. Ya namanya brand kan itu ada yang mahal. Ada yang mahal sekali kan gitu," terang Mendag Zulhas.
Dia juga menjelaskan bahwa beras premium memiliki harga yang variatif, mulai dari Rp11 ribu hingga Rp13 ribu per kilogramnya.
Sementara itu, Perum Bulog berdalih kenaikan harga beras disebabkan oleh terbatasnya ketersediaan di lapangan. Apa lagi saat ini belum masuk pada musim panen raya.
Hal itu menjadi alasan bagi Bulog untuk melakukan operasi pasar melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Perum Bulog menilai cara itu cukup ampuh untuk menekan kenaikan harga beras saat ini.
Lonjakan harga beras sempat dibahas oleh Presiden Joko Widodo. Presiden mengingatkan Bulog untuk menjaga kenaikan harga beras di 79 wilayah.
"Hati-hati dengan yang namanya kenaikan beras. Saya sudah 2 hari yang lalu memperingatkan Bulog untuk masalah ini," tegas Jokowi saat membuka Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda di SICC, Bogor, Selasa (17/1).
Jokowi bahkan memerintahkan masing-masing kepala daerah turun langsung ke lapangan untuk meninjau kenaikan harga beras.
