bakabar.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) mengeklaim penggunaan kendaraan listrik mampu menghemat biaya operasional hingga 75 persen.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan jika masyarakat beralih ke motor dan mobil listrik, mereka akan mendapatkan keuntungan berlipat dari sisi ekonomi.
Perbandingannya cukup besar, dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp1.699 per kilowatt hour (kWh), hanya diperlukan sekitar Rp2.500 untuk sepeda motor listrik menempuh jarak 50 kilometer (km) dan 10 km untuk mobil listrik. Sedangkan, jika menggunakan BBM akan menghabiskan sekitar Rp14 ribu untuk menempuh jarak yang sama.
"Ini adalah salah satu bentuk keberpihakan negara terhadap masyarakat untuk meringankan biaya transportasi rakyat. Dengan menggunakan motor listrik, masyarakat lebih hemat biaya 75 persen dibanding menggunakan sepeda motor berbasis BBM," kata Darmawan dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (17/5).
Baca Juga: Insentif Kendaraan Listrik, Kemenko Marves: untuk Tekan Emisi Karbon
Selain itu, Darmawan menegaskan bahwa penggunaan kendaraan listrik oleh masyarakat akan memberikan manfaat penghematan tambahan dalam sisi perawatan.
“Motor atau mobil listrik tidak memerlukan penggantian oli. Selain itu, spare part motor maupun mobil listrik juga lebih sedikit jika dibandingkan dengan motor ataupun mobil berbasis BBM,” jelas Darmawan.
Lebih lanjut, Darmawan memastikan bahwa ekosistem kendaraan listrik di Indonesia kini semakin kuat.
Sementara itu, dari sektor hulu, melalui Indonesia Battery Corporation (IBC), Kementerian BUMN telah mendorong terciptanya industri baterai dalam negeri. Hal lainnya, infrastruktur ekosistem kendaraan listrik juga telah siap dengan hadirnya Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), layanan pengisian baterai di rumah atau Home Charging, hingga platform one stop services untuk pemilik kendaraan listrik yaitu Electric Vehicle Digital Services (EVDS) yang tersedia di aplikasi PLN Mobile.
Baca Juga: KTT ASEAN, Presiden Jokowi: Sepakat Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik
"Harapannya akan terjadi shifting, baik di hulu maupun di hilir dari energi berbasis impor yang kotor dan mahal menjadi energi berbasis dalam negeri yang murah, ramah lingkungan dan dapat mereduksi emisi karbon," ujarnya.
Untuk itu, Darmawan mengajak masyarakat untuk datang di acara Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 dan merasakan bagaimana ekosistem kendaraan yang ramah lingkungan.
Di pameran kendaraan listrik terbesar di Indonesia itu, nantinya akan disediakan berbagai fasilitas yang siap memanjakan masyarakat untuk merasakan sendiri kemudahan menggunakan kendaraan listrik melalui fasilitas test drive.
"Semoga langkah ini mengawali langkah-langkah besar selanjutnya kita dalam terus memperluas ekosistem electric vehicle (EV) di Indonesia. Peralihan menuju transportasi berbasis listrik adalah upaya bersama yang dapat berdampak signifikan untuk lingkungan dan masa depan anak-cucu kita," pungkasnya.