Iduladha 2023

Masjid Luar Batang: Jejak 2 Abad Habib Husein Sebarkan Islam

Di Jakarta terdapat salah satu cagar budaya yang usianya sudah mencapai 2 abad, yaitu Masjid Luar Batang.

Featured-Image
Tampilan awal Masjid Luar Batang. Foto: Pikiran Rakyat

bakabar.com, JAKARTA – Di Jakarta terdapat salah satu cagar budaya yang usianya sudah mencapai 2 abad, yaitu Masjid Luar Batang. Tempat ibadah umat Muslim itu terletak di Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.

Pendirian masjid tersebut tentu tidak lepas dari sosok Habib Husein Bin Abubakar Al-Aydrus atau yang biasa dikenal dengan nama Habib Luar Batang.

Ia adalah seorang penyair Islam asal Yaman yang hijrah ke Jakarta yang saat itu masih bernama Batavia pada 1736. Ketika sampai di Batavia, Habib Husein menerima sebidang tanah pemberian dari warga setempat.

Tanah tersebut dimanfaatkannya sebagai surau yang ditujukan untuk beribadah sekaligus tempat tinggal Habib Husein pada saat itu

Baca Juga: Mengenal Sejarah Iduladha dari Kisah Nabi Ibrahim

Surau itu yag kemudian dimanfaatkan Habib Husein sebagai tempat penyebaran agama Islam di wilayah Sunda Kelapa.

Tapi sayangnya Habib Husein wafat pada 24 Juni 1756 dalam usia yang kurang dari 40 tahun. Setelah Habib Luar Batang meninggal, surau tersebut dibangun lebih besar dan dijadikan masjid.

Saat itu surau yang sudah menjadi masjid tersebut dinamakan Masjid An-Nur. Tapi kemudian diganti menjadi Masjid Luar Batang untuk menghormati peninggalan Habib Husein.

Nama An-Nur kemudian diberikan untuk Pendidikan Al Quran (TPA). Selain itu, tempat persinggahan Habib Husein saat itu merupakan kampung baru yang kemudian dikenal sebagai Muara Baru.

Baca Juga: [CEK FAKTA] KCJB Disebut Juga Kereta Yawan, Apa Artinya?

Konon, ketika hendak dimakamkan di wilayah Tanah Abang, jenazah Habib Husein yang semula ada dalam keranda hilang. Warga kemudian menemukan bahwa Jenazah Habib Husein masih berada di Masjid tersebut.

Setelah ditemukan warga kembali membawa jenazah ke lokasi pemakaman, tapi kejadian serupa kembali terjadi. Kejadian tersebut berlangsung hingga beberapa kali. Pengusung bolak-balik ke tempat pemakaman, namun kejadian serupa terulang.

Hingga akhirnya warga sepakat untuk memakamkan jenazah di tempat Habib Husein tinggal dan menyebarkan ajaran agama Islam. Sekarang masjid tersebut telah dijadikan sebagai cagar budaya.

Kini sebagian orang yang datang tidak hanya datang untuk mengunjungi atau beribadah di masjid tersebut tapi juga untuk berziarah ke makam Habib Husein.

Editor


Komentar
Banner
Banner