Iduladha

Mengenal Sejarah Iduladha dari Kisah Nabi Ibrahim

Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan hari raya Iduladha 1444 hijriah jatuh pada 29 Juni 2023 berdasarkan hasil sidang isbat.

Featured-Image
Dua sapi kurban milik Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (29/6). apahabar.com/Andrey

bakabar.com, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan hari raya Iduladha 1444 hijriah jatuh pada 29 Juni 2023 berdasarkan hasil sidang isbat.

Keputusan itu disampaikan oleh Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Agama, Minggu (18/6/2023). Pengumuman tersebut turut dihadiri oleh sejumlah perwakilan MUI, organisasi islam, Komisi VIII DPR, hingga duta besar negara.

Momen Iduladha sendiri merupakan perayaan yang dilaksanakan setahun sekali. Dalam perayaan itu umat Muslim dianjurkan menyembelih hewan kurban untuk disedehakan kepada mereka yang membutuhkan.

Ibadah kurban yang menjadi tradisi dalam Iduladha tersebut sangat berkaitan dengan kisah Nabi Ibrahim yang diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih Nabi Ismail.

Awal kisah ketika Nabi Ibrahim diperintahkan Allah SWT untuk membawa dan diceritakan bahwa ia merupakan Nabi dengan kekayaan cukup besar, yaitu mencakup 1000 ekor domba, 300 lembu, dan 100 ekor unta. Riwayat lain mengatakan, kekayaan Nabi Ibrahim mencapai 12.000 ekor

Di tengah jumlah kekayaan berlimpah Allah SWT kemudian menguji iman Nabi Ibrahum melalui mimpin. Dalam mimpi itu ia diperintahkan untuk mengobankan putranya yang bernama Nabi Ismail.

Setelah menerima perintah melalui mimpi itu Nabi Ibrahim kemudian bergegas untuk menyampaikannya kepada Nabi Ismail. Sebagaimana firman Allah SWT:

قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

"Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu "maka pikirkanlah apa pendapatmu? Ismail menjawab: Wahai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar." (QS As-saffat: 102)

Namun bukan tanpa gangguan, Setan yang mengetahui perintah dari Allah SWT, silih berganti mengusik keimanan Nabi Ibrahim dengan membujuknya untuk tidak melaksanakan perintah Allah SWT.

Tapi, tanpa bergeming Nabi Ibrahim membulatkan tekad untuk tetap melaksanakan perintah-Nya. Sambal menggenggam erat bilah pisau ke arah Nabi Ismail, Allah SWT kemudian menghentikan Nabi Ibrahim.

Allah memerintahkan untuk menghentikan perbuatan Nabi Ibrahim dan sebagai imbalan karena telah ikhlas dan tawakal. Allah mencukupkan dengan menyembelih seekor Domba sebagai korban.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS As-Saffat ayat 107 sebagai berikut ini :

وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ

"Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar."

Melalui kisah itu yang kemudian menjadi perintah dari Allah SWT kepada seluruh umatnya untuk menunaikan ibadah kurban dengan hewan ternak seperti kambing, domba, sapi sampai dengan kerbau ketika memasuki tanggal 10 Dzulhijjah.

Editor
Komentar
Banner
Banner