bakabar.com, JAKARTA - Ketua Indonesia Impact Alliance (IIA) Romy Cahyadi menegaskan soal transaksi dari investasi berdampak di Indonesia, jumlanya masih minim. Padahal, eksositem investasi di negeri ini telah memberikan peluang besar untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.
"Berdasarkan laporan Angel Investment Network Indonesia (ANGIN), jumlah investasi berdampak di Indonesia selama satu dekade terakhir masih lebih rendah dibandingkan investor konvensional," paparnya dalam acara Peluncuran Indonesia Impact Alliance di Jakarta, Rabu (10/5).
Lebih lanjut, Romy mengungkapkan pada tahun 2020, baru terdapat 66 investor berdampak. Sedangkan, jumlah investor konvensional mencapai 187.
Berkaca dari kondisi itu, tak dapat dipungkiri, investasi berdampak di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya, aset yang dikelola relatif rendah.
Baca Juga: Investasi R&D, Kemenko Marves: Kunci Tingkatkan Produk Dalam Negeri
"Saat ini, dominasi investasi berdampak adalah dana asing dengan Asset Under Management (AUM) kecil dan sumber daya terbatas," ungkap Romy.
AUM bisa diartikan sebagai total atau jumlah dari nilai suatu pasar investasi yang dikelola oleh suatu entitas dengan memakai nama investor. Setiap badan atau perusahaan mempunyai definisi aset serta formula manajemen berbeda-beda. Sehingga, investor perlu memilihnya dengan menyesuaikan keinginan dan kebutuhan.
Sementara itu, ekosistem angel investing atau bentuk investasi modal yang dilakukan oleh individu kaya dan berpengalaman dalam dunia bisnis, ternyata memiliki risiko besar terhadap perusahaan rintisan di Indonesia. Berbanding terbalik, di sejumlah negara lain, investasi berdampak justru menunjukkan hasil positif.
Karena itulah, Indonesia Impact Alliance (IIA) bertekad menghubungkan investor asing maupun domestik demi terciptanya peluang di Indonesia. Utamanya, untuk mendukung pencapaian SDGs 2030 tepat waktu.
Baca Juga: Lagi Tren Dedolarisasi, Ini 3 Daftar Instrumen Investasi Berbau Cuan
Demi mewujudkan hal tersebut, IIA akan aktif mengedukasi publik. Caranya, dengan memberikan informasi, pengetahuan, dan pemahaman tentang investasi berdampak kepada investor, pengusaha, dan pemangku jabatan lainnya.
Selain itu, IIA juga berupaya mengembangkan database usaha dengan mengidentifkasi dan mendukung wirausaha tahap awal yang berpotensi menciptakan dampak nilai sosial dan lingkungan.
Terakhir, dengan mendorong aliran modal ke investasi berdampak melalui penyaluran dana pengelolaan.
"Keunggulan investasi berdampak telah diterapkan di seluruh dunia, dan kami bersemangat untuk memperluas pendekatan yang sama di Indonesia," tutup Romy.