Tak Berkategori

Masih Berpotensi Banjir, Pemkab HST Perpanjang Status Tanggap Darurat

apahabar.com, BARABAI – Pemkab Hulu Sungai Tengah (HST) memperpanjang status tanggap darurat bencana banjir 2021. Sebelumnya,…

Featured-Image
Rapat koordinasi dan evaluasi bencana banjir di HST, Senin (25/1). Foto-ProkomHST for apahabar.com

bakabar.com, BARABAI – Pemkab Hulu Sungai Tengah (HST) memperpanjang status tanggap darurat bencana banjir 2021.

Sebelumnya, Pemkab HST telah mengeluarkan SK tanggap darurat hingga 21 Januari 2021 tadi.

Kini Pemkab HST memperpanjang status darurat banjir selama 7 hari, atau berlaku hingga 5 Februari 2021 nanti.

Keputusan ini diambil berdasarkan kesepakatan bersama saat Rapat Koordinasi dan Evaluasi di Auditoriom Kantor Bupati HST, Senin (25/1).

“Langkah ini diambil menyusul masih adanya informasi potensi banjir yang masih terjadi di kawasan HST. Informasi BMKG potensi curah hujan yang tinggi di Kalimantan Selatan,” ujar Bupati HST, HA Chairansyah saat memimpin rapat.

Saat rapat berlangsung, Chairansyah meminta laporan dari para camat dan pemangku kepentingan mengenai kondisi pascabanjir HST.

Terutama permasalahan yang masih diperlukan para korban banjir dan pengungsi agar koordinasi bantuan bisa berjalan tepat sasaran.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD HST, Budi Haryanto dalam laporannya menyebutkan data korban terdampak banjir hingga 25 Januari 2021 mencapai puluhan ribu jiwa.

Untuk kecamatan yang pertama terdampak yakni, Hantakan. Jumlah korban banjir di sana mencapai 12.622 jiwa. Disusul Batu Benawa sebanyak 11.945 jiwa.

Koban terdampak banjir akibat luapan Sungai Hantakan terbanyak ada di Kecamatan Barabai. Total hingga 25 Januari ini sudah sebanyak 47.395 jiwa.

Luapan air bah kemudian turun ke Pandawan, Labuan Amas Selatan (LAS), Haruyan hingga LAU. Total ada 10.391 jiwa yang terdampak banjir.

Lain lagi dengan warga yang terdampak akibat luapan Sungai Batang Alai.

Berdasarkan laporan BPBD HST, ada dua kecamatan yang terdampak banjir. Khususnya pemukiman warga yang dekat dengan aliran Sungai Batang Alai.

“Di Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS) ada 1.329 jiwa yang terdampak. Kemudian di Batang Alai Utara (BAU) ada 3.810 jiwa,” ujar Budi.

Mengenai sampah, Kepala DLHP HST, M Yani memprediksi lebih dari 2.500 rit pascabanjir yang bakal diangkut.

Hingga hari ini, DLHP dan para relawan sudah mengangkut sebanyak 1.250 rit sampah.

“Sampah rumah paling banyak. Lima rumah, satu truk sampah. Bahkan ada satu rumah, lebih satu truk,” ujar Yani.

Pihaknya memprediksi, estimasi pengakutan hingga bersih akan dilakukan selama tiga pekan ke depan.

“Itu pun dibantu kabupaten tetangga dan relawan lainnya. Jika tidak, maka akan memakan waktu lebih lama,” aku Yani.

Pihaknya juga melayani pengambilan sampah mandiri pada saat malam, dengan catatan warga yang menaikkan ke truk sampah.

Hingga saat ini, warga terdampak banjir masih kesulitan air bersih.

“Kondisi PDAM HST sampai saat ini hanya mengaliri sebagian wilayah HST. Banyak yang belum bisa merasakan air bersih dan perlu adanya pemasok air bersih,” kata Wabup Berry.

Pasokan air pascabanjir banyak disupali dari barisan relawan pemadam kebakaran (BPK). Baik dari dalam kabupaten maupun kabupaten tetangga.

“Bantuan pasokan air bersih para relawan dari kabupaten tetangga terus berdatangan dan siap membantu HST,” tutup Berry.

Rapat koordinasi ini dihadiri, pejabat Sekretaris Daerah, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda HST, Kapolres HST, Komandan Kodim 1002 Barabai, Kabag Hukum Setda, Kabag Kesra, semua para OPD dan SKPD dan para Camat se HST. (*)

Komentar
Banner
Banner