bakabar.com, JAKARTA – Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi (MAPKB) menggelar agenda pra-kongres yang akan membahas sejumlah permasalahan adat.
Ketua Majelis MAPKB, Haji Marullah Matali mengatakan agenda pra-kongres mendiskusikan beberapa poin permasalahan adat kaum Betawi.
“Antara lain kaidah kelembagaan adat, kaidah kepemimpinan adat, dan rekomendasi adat MAPKB (Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi),” ujar Marullah di Ecovention Hall, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Sabtu (13/5).
Baca Juga: Janji Marullah Matali untuk Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi
Lebih lanjut, dalam agenda pra-kongres ini, terdapat beberapa poin yang dibahas yang bertujuan agar memperjelas dasar kebudayaan dan eksistensi kaum Betawi di Indonesia.
Tak hanya itu, pra-kongres ini lakukan juga untuk menjawab tantangan zaman yang dihadapi oleh kaum Betawi yang dalam waktu dekat DKI Jakarta sudah tidak menjadi Ibu Kota Negara Indonesia lagi.
Baca Juga: DPRD Sebut Mutasi Jabatan Marullah Demi Tingkatkan Kinerja Pemprov DKI
Marullah yang kini juga menjabat sebagai Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Pariwisata dan Kebudayaan berharap MAPKB ini dapat berkontribusi positif bagi tanah air.
Terlebih, adanya MAPKB ini juga dapat berkontribusi yang positif tak hanya bagi orang Betawi melainkan bagi bangsa dan negara serta agama.
“Semoga MAPKB dapat berkontribusi secara positif, bukan hanya bagi orang Betawi dan warga Jakarta, tapi juga bangsa, negara, dan agama,” jelas Marullah Matali.
Nantinya, setelah menggelar acara pra kongres ini, MAPKB juga akan menggelar kongres utama yang akan dihelat pada Juni 2023 mendatang.
Untuk itu, dengan adanya kongres seperti ini, persatuan suku Betawi di tanah air semakin kompak dan memberikan kontribusi baik untuk kepentingan masyarakat.