Politik

Manuver Terbuka Zulhas Sebelum PAN Jadi Sahabat Baru Koalisi Jokowi

apahabar.com, JAKARTA – PAN kini resmi menjadi ‘sahabat baru koalisi’ partai pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo…

Featured-Image
Suasana pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan para ketua umum dan sekretaris jenderal partai politik pendukung pemerintah di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (25/8/2021). Foto-Dokumentasi/PDI-P

bakabar.com, JAKARTA – PAN kini resmi menjadi ‘sahabat baru koalisi’ partai pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ketum PAN Zulkifli Hasan sempat bermanuver terang-terangan soal ‘kedekatannya’ dengan Jokowi.

Ketum PAN Zulhas merupakan satu dari tujuh ketum parpol yang bertemu dengan Jokowi di Istana, Rabu (25/8) sore. Malam harinya, PAN diperkenalkan menjadi sahabat baru koalisi parpol pendukung Jokowi.

“Sahabat baru koalisi, Ketua Umum PAN Bapak Zulkifli Hasan, didampingi oleh Sekjen Bapak Eddy Soeparno. Sahabat baru kami dalam koalisi, semakin memperkuat dan semakin memperkaya gagasan-gagasan dan pandangan-pandangan serta ide-ide baru dalam rangka melanjutkan pemerintah dan mengisi demokratisasi di Indonesia,” kata Sekjen NasDem Johnny G Plate, kutip detikcom.

Dua hari sebelum bertemu dengan Jokowi dan ketum parpol koalisi lainnya, Ketum PAN Zulhas menjabarkan sejumlah prestasi partai yang dipimpinnya dalam acara HUT ke-23 PAN. Salah satunya soal Jokowi bisa jadi presiden Republik Indonesia.

Yang pertama, Zulhas menyebut, PAN turut berperan besar dalam memberikan kebebasan berkumpul dan berpendapat pasca-Reformasi 1998.

“Kalau media begitu bebas tentu ada peran besar PAN di situ. Kebebasan berkumpul, berserikat, menyampaikan pendapat ada peran PAN di situ ada peran PAN di situ,” ujar Zulhas di Kantor DPP PAN Jl Amil, Jakarta Selatan, Senin (23/8) lalu.

PAN, kata Zulhas, juga berperan dalam keberhasilan Jokowi menjadi Presiden Republik Indonesia. Selain itu, dia menyebut PAN turut berperan serta dalam awal mula penerapan sistem pemilu di Indonesia.

“Kedua, Pak Jokowi bisa jadi Presiden, saya kemarin jadi Ketua MPR, ada pemilihan presiden langsung, ada pilihan DPR langsung, DPD langsung, gubernur langsung, bupati langsung, itu ada peran besar PAN di situ,” ucap Zulhas.

Zulhas juga menyebut PAN turut menjadi pelopor bagi penerapan kebijakan sistem otonomi daerah yang saat ini diterapkan di Indonesia. Salah satu prestasi besar PAN lainnya, menurut Zulhas, adalah ikut serta dalam penghapusan dwifungsi ABRI yang tercatat dalam salah satu agenda besar Reformasi.

“Terakhir, pemisahan TNI-Polri. Ini peran besar PAN, sebagai inisiator pelopor ada dwifungsi kemudian pemisahan antara TNI-Polri. Jadi, pak polisi, kalau sekarang mandiri pisah dari TNI, jangan lupa itu karena peran besar PAN,” kata Zulhas.

Masih berbicara dalam acara HUT ke-23 PAN, Zulhas menilai Jokowi telah bekerja keras menghadapi pandemi Covid-19. Zulhas menceritakan hubungannya dengan Jokowi, menceritakan pertemuan dengan presiden.

“Saya beberapa waktu yang lalu berjumpa dengan Bapak Presiden saya mengatakan Pak Presiden saya sering lihat wajahnya di TV lebam-lebam. Artinya beliau bekerja keras bersungguh-sungguh mengatasi pandemi yang melahirkan juga kesulitan ekonomi dan masalah-masalah sosial,” kata Zulhas.

Zulhas menyebut dia dan PAN tidak bisa banyak membantu Jokowi dalam penanganan pandemi. Hanya doa yang diberikannya dan PAN untuk Jokowi.

“Saya mengatakan kita tidak bisa bantu banyak oleh karena itu saya mendoakan semoga Bapak Presiden selalu diberi kekuatan, kesehatan, ketabahan dan pertolongan Allah untuk menghadapi pandemi dan segala kesulitan ini,” kata dia.

Kendati begitu, Zulhas menyebut, masih ada sejumlah pejabat pemerintahan yang saat ini masih memikirkan kepentingannya sendiri. Padahal Jokowi sudah berjuang keras menghadapi pandemi Covid-19.

“Tapi sekaligus saya sampaikan kalau Presiden sampai lebam-lebam badannya tapi banyak birokrat yang masih memikirkan untuk kepentingannya masing-masing,” ungkap Zulhas.



Komentar
Banner
Banner