bakabar.com, JAKARTA - Konten pornografi nonkonsensual yang kerap tersebar di media sosial, khususnya Facebook dan Instagram, sekarang bisa lebih mudah dihapus.
Meta selaku induk perusahaan Facebook dan Instagram, telah mengeluarkan platform baru untuk melawan penyebar konten tak bertanggung jawab tersebut.
Dalam sejumlah kasus, distribusi konten yang kerap disebut sebagai revenge porn itu dilakukan dengan motif dendam terhadap mantan kekasih.
Mengutip dari CNN, Rabu (1/3), jumlah kasus revenge porn di Facebook dan Instagram meningkat dalam beberapa tahun terakhir di Amerika Serikat.
Dalam studi yang dilakukan American Psychological Association, 1 dari 12 orang dewasa di Amerika Serikat pernah menjadi korban dari pornografi tanpa konsensus ini.
Lantas dalam upaya memberantas revenge porn, Meta pun meluncurkan fitur Take It Down yang beroperasi di bawah kendali National Center for Missing and Exploited Children.
Lantas dengan fitur itu, semua orang dapat secara anonim menyematkan hash -semacam sidik jari digital- ke foto atau video intim langsung dari perangkat sendiri tanpa harus mengunggah konten tersebut ke platform baru.
Untuk membuat hash dari foto vulgar, pengguna bisa mengunjungi TakeItDown.NCMEC.org, dilanjutkan memasang aplikasi ini di perangkat masing-masing.
Nomor anonim dan bukan foto, kemudian akan disimpan di database yang terkait dengan Meta.
Baca Juga: Sakit Hati Ditinggal Nikah, Pemuda di Tapin Sebar Foto Syur Mantan Pacar ke Medsos
Baca Juga: Telat Bayar Utang, Foto Bugil Warga Balikpapan Disebar
Kemudian kalau tiba-tiba muncul unggahan tak senonoh di Facebook atau Instagram, foto yang cocok dengan versi orisinal yang akan dikaji, lalu dihapus dari media sosial.
"Bagaimana pun revenge porn bisa merusak reputasi dan hubungan dengan keluarga, lalu menempatkan korban ke posisi yang rentan," papar Kepala Keamanan Global Meta Antigone Davis.
Take It Down tidak hanya berfungsi terhadap foto yang dibagikan di Facebook dan Instagram, tetapi juga Facebook Messenger dan Direct Message. Hal yang terpenting foto dimaksud tidak terenkripsi.
Meski bertujuan untuk pengguna remaja, orangtua atau mereka yang telah dipercaya oleh remaja juga bisa menggunakan platform Take It Down.
Diketahui Take It Down bukan usaha pertama dari Meta. Sebelumnya Facebook meluncurkan proyek serupa di Australia, setelah bekerja sama dengan Komisioner e-Safety.
Sementara dilansir dari situs resmi, semua orang seluruh dunia tetap bisa menggunakan Take It Down. "Apakah saya harus berada di Amerika untuk menggunakan alat ini?" demikian pertanyaan warganet.
"Kalau sudah berusia di bawah 18 tahun di berbagai belahan dunia dan terlihat separuh telanjang melalui foto yang dibagikan online, semua bisa menggunakan layanan ini," jawab admin Take It Down.
Baca Juga: Sebarkan Video Mesum Bersama Pacar, Wanita Ini Ditangkap
Baca Juga: Kominfo Tangani 2,5 Juta Konten Terlarang, Pornografi Teratas