Bisnis

Mantan Pekerja Tambang Memulai Budidaya Jamur Beromzet Ratusan Juta

Jamur, tumbuhan yang dianggap hama bagi sebagian orang justru membawa berkah untuk Puput Setyoko (30). Secercah harapan yang mulai pupus kembali tumbuh berkat j

Featured-Image
Puput Setyoko pengusaha jamur Borobudur (Foto: apahabar.com/Arimbi Haryas)

Akhirnya dengan memantapkan hati, pada 2015, Puput mulai bisa membuat baglog.

Sebagai informasi baglog adalah media tanam tempat meletakkan bibit jamur tiram. Bahan utamanya serbuk gergaji, karena jamur tiram termasuk jamur kayu. Baglog dibungkus plastik berbentuk silinder, di mana salah satu ujungnya diberi lubang.

Seiring waktu, sejumlah tetangga kampung mulai belajar budidaya jamur ke rumahnya. Bahkan, beberapa orang dari luar Borobudur pun kerap ke rumahnya untuk belajar.

Sesuai ajaran para seniornya, dia pun tak pelit ilmu dan menjadikan mereka sebagai mitra. Artinya, Puput menjamin membeli hasil jamur dari para mitra, tetapi tidak melarang jika mitranya tadi bisa menjual ke tempat lain dengan harga lebih tinggi.

Sempat Terjatuh

Perjalananpun tak selalu mulus, pada 2016, tantangan mulai menghadang. Membuat baglog, tak semudah membudidayakan jamur.

Lebih banyak risiko gagal. Bahkan, dia pernah rugi lebih dari Rp10 juta saat ribuan baglog yang dijual ke mitranya, gagal berproduksi. Selain rugi uang dan tenaga, kerusakan baglog akan mengurangi kepercayaan mitra terhadapnya.

Baca Juga: UMKM Butuh Modal, Berikut Cara Dapatkan KUR dari Bank BRI

Namun, pada 2016, seiring pesanan baglog yang mulai meningkat, Puput mulai mempekerjakan seorang karyawan dan mengubah upaya promosi dan pemasaran dengan mengunggah foto-foto produknya di media sosdial.

"Sejak itu permintaan terus bertambah. Dalam sehari dia bisa memproduksi 600 baglog. Satu baglog menghasilkan 3-3,5 ons jamur," jelasnya.

Mulai Merambah Olahan Jamur

Produk Jamur Borobudur
Produk Jamur Borobudur (Foto: bakabar.com/Arimbi Haryas)

Semangat untuk melebarkan sayap di dunia usaha membuat Puput akhirnya merambah aneka olahan makanan jamur.

Namun, diakuinya, mengolah jamur menjadi makanan siap saji tak semudah yang dibayangkan. Usaha ini baru berhasil setelah dia menikah dengan istrinya, Isna Yuliani pada 2017. Istrinya yang kemudian fokus mengolah dan mengembangkan aneka penganan berbahan jamur.

Baca Juga: Genjot Distribusi UMKM, Pos Indonesia Sediakan Layanan Warehouse

"2018 baru bisa menemukan resep yang tepat untuk membuat keripik, dan terus mengembangkan aneka makanan lain," jelasnya.

Olahan makanan yang Puput buat ia beri label Jamur Borobudur. Dia memroduksi keripik, bakso, hingga rendang jamur.

HALAMAN
123
Editor


Komentar
Banner
Banner