bakabar.com, JAKARTA - Beberapa pihak di Manchester City berharap Pep Guardiola sudah meninggalkan klub sebelum sanksi dari Premier League.
Kompetisi sepak bola kasta tertinggi itu memberi tuduhan yang mengejutkan, Senin (6/2) malam WIB terhadap City dengan lebih dari 100 pelanggaran aturan keuangan.
Dugaan pemalsuan laporan keuangan itu berkaitan dengan informasi keuangan mengenai pendapatan, rincian remunerasi manajer dan pemain, peraturan UEFA, serta profitabilitas klub juara bertahan Premier League.
Di tahun 2020, Guardiola pernah membela City dan para petinggi karena diberi larangan tampil selama dua tahun di Liga Champions karena melanggar Financial Fair Play.
Baca Juga: Jelang Semifinal Piala Dunia Klub, Real Madrid Dihantam Cedera
Berkat upaya pelatih Spanyol itu, City dibebaskan oleh Pengadilan dari semua tuduhan lima bulan kemudian.
Namun setelah itu Guardiola memperingatkan manajemen klub bahwa dia akan berhenti melatih jika mereka berbohong soal kondisi keuangan.
“Jika saya membela orang dan klub itu karena saya bekerja dengan mereka. Ketika saya bertanya tentang kecurigaan atau apakah orang-orang kami telah melakukan sesuatu, saya meminta mereka untuk beri tahu saya,” ujar Guardiola dikutip dari Dailymail.
Bahkan di bulan Mei 2022 Guardiola kembali menegaskan pernyataannya untuk mengancam pergi jika klub tidak jujur terkait keuangan.
“Jika Anda berbohong kepada saya, saya tidak di sini. Saya akan keluar,” tegas Pep.
Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan apakah vonis bersalah nantinya akan mengakhiri masa jabatan mantan pelatih Barcelona itu di Etihad Stadium.
View this post on Instagram