bakabar.com, JAKARTA - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong potensi budi daya rumput laut di Nusa Lembongan, Bali. Demi memajukan ekonomi daerah.
Airlangga langsung terjun ke lokasi untuk meninjau budi daya rumput laut. Dalam kunjungannya, ia berdialog dengan para pembudidaya.
"Untuk kebutuhan bibit, selanjutnya akan ditangani dan segera dikoordinasikan," kata Airlangga dalam keterangannya, Minggu (13/8).
Baca Juga: Tingkatkan Investasi Hilirisasi, Menko Airlangga Bertemu CEO Huayou
Pasalnya, akibat pandemi Covid-19 perekonomian di Bali yang bergantung dengan sektor pariwisata mengalami tekanan yang signifikan. Terlebihz banyak warga yang kehilangan pekerjaan.
Sebab itu, masyarakat Nusa Lembongan, kembali menekuni usaha budi daya rumput laut yang telah turun-temurun dilakukan sejak tahun 1984.
Nusa Lembongan sendiri memiliki potensi lahan budi daya rumput laut seluas 157 hektare. Lahan tersebut baru dimanfaatkan sekitar 40 persen, dengan produksi 160 ton kering per bulannya
Baca Juga: Tingkatkan Investasi Hilirisasi, Menko Airlangga Bertemu CEO Huayou
Lokasi budidaya rumput laut di Nusa Lembongan ini sudah dicanangkan sebagai program kampung perikanan budidaya rumput laut oleh Pemerintah.
Hingga kini, jumlah pembudidaya di lokasi setempat mencapai 300 orang. Saat pandemi, harga rumput laut mengalami peningkatan sehingga berdampak secara signifikan terhadap perekonomian masyarakat, dibanderol Rp49 ribu per kilogram.
"Industri rumput laut tersebut akan membuka lapangan kerja, meningkatkan perekonomian daerah, dan meningkatkan kontribusi pada perekonomian nasional," ujarnya.