Tak Berkategori

Main Curang PUBG, Begini Akibatnya

apahabar.com, PARIS – Lagi-lagi pro player berbuat curang. Kali ini diturnamen game bergengsi kualifikasi PUBG Europe…

Featured-Image
Foto Game PUBG. Foto-Net

bakabar.com, PARIS – Lagi-lagi pro player berbuat curang. Kali ini diturnamen game bergengsi kualifikasi PUBG Europe League dan PUBG Contenders League yang berlangsung secara online, dilansir dariGameBrott.

Ada pun yang berbuat curang, yakni pemain dari tim asal Perancis yaitu Sans Domicile Fixe ketahuan menggunakan cheat radar.

Praktis, membuat panitia mendiskualifikasi tim ini. Sementara para pemainnya terkena suspend atau dilarang mengikuti turnamen PUBG selama 3 tahun.

Sebelumnya beberapa pro player tertangkap tangan menggunakan cheat saat bertanding di turnamen NPL Online Qualifiers Round 3.

Baca Juga:Lolos Kualifikasi, Indonesia Turunkan Tim Terbaik Asia Predator League 2019

Selain itu dalam ban wave PUBG terakhir juga berhasil menangkap beberapa pro player yang menggunakan cheat yaitu para pemain dari Red Diamonds dan Pittsburgh Knights.

Karena banyaknya kasus pro player yang menggunakan cheat tersebut, pihak PUBG memperbolehkan Red Diamonds dan

Pittsburgh Knights untuk mengikuti PUBG Europe League dan PUBG Contenders League asal para pemain yang tertangkap tangan dikeluarkan dari dalam tim tersebut.

Selanjutnya pro players tersebut yang berkedapatan menggunakan cheat dalam bermain publik mendapat suspend atau dilarang mengikuti turnamen PUBG selama 2 tahun.

Selain itu anggota tim yang mengetahui rekannya melakukan cheating saat mengikuti turamen juga akan dihukum berat dan ikut disuspend dalam turnamen PlayerUnknown's Battlegrounds.

Bluehole sendiri selaku developer dari game PlayerUnknown's Battlegrounds menentang keras semua tindakan cheating yang dilakukan oleh para pemain PUBG.

Tapi hal tersebut masih dipertanyakan mengingat banyaknya para pemain yang masih suka menggunakan cheat, terlebih lagi apakah hukuman yang diberikan tersebut sudah cukup keras untuk membuat para cheater bertobat.

Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner