bakabar.com, BANJARMASIN - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) siap memperkenalkan kain sasirangan ke kalangan masyarakat luas.
Kegiatan yang juga menunjang UMKM ini tidak hanya membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kain Sasirangan, tetapi juga memberikan kontribusi langsung pada pengembangan ekonomi lokal di Pekapuran Raya, Banjarmasin.
Sasirangan, kain tradisional Banjarmasin yang memiliki motif khas dan penuh makna budaya, saat ini dihadapkan pada tantangan dalam memperluas pasar di luar daerah Kalimantan.
Mahasiswa UMM melihat potensi besar untuk memperkenalkan kain ini kepada masyarakat luas melalui media sosial, salah satunya melalui platform TikTok Shop yang tengah populer.
Para mahasiswa membantu para pengrajin kain Sasirangan di Pekapuran Raya untuk membuat akun TikTok Shop, yang kemudian digunakan untuk mempromosikan produk mereka secara online.
Dengan membuat konten menarik yang menonjolkan keindahan dan keunikan kain Sasirangan, serta sejarah di balik kain sasirangan. Mahasiswa UMM berharap dapat menarik perhatian lebih banyak konsumen dari berbagai daerah.
Selain membantu pembuatan akun media sosial, mahasiswa UMM juga memberikan pelatihan tentang strategi pemasaran digital kepada para pelaku UMKM.
Mereka mengajarkan cara membuat konten yang menarik, bagaimana menggunakan hashtag yang relevan, serta tips untuk meningkatkan interaksi dengan calon pembeli di media sosial.
Langkah ini diharapkan dapat membantu UMKM setempat untuk lebih mandiri dalam mengelola akun mereka dan terus memperluas jangkauan pasar, seperti di Jawa Timur mengingat kami berkuliah di Malang, Jawa Timur.
“Saya sebenarnya kurang paham tentang media sosial dan cara mengoperasikan online shop seperti TikTok Shop, tapi saya dengar banyak orang sekarang membeli barang melalui internet," kata Najwa, salah satu pengrajin sasirangan.
"Kami ingin sekali jika ada cara untuk memperkenalkan sasirangan ke banyak orang. Apalagi jika bisa menjangkau pasar di luar Kalimantan yang mana akan menjangkau lebih banyak pembeli dan memperkenalkan Sasirangan ke khalayak yang lebih luas,” tambahnya
Langkah ini diharapkan dapat membantu UMKM setempat untuk lebih mandiri dalam mengelola akun mereka dan terus memperluas jangkauan pasar, seperti di Jawa Timur mengingat kami berkuliah di kota Malang, Jawa Timur.
Kami melihat peluang besar di dunia digital untuk mempromosikan produk-produk lokal seperti kain Sasirangan.
Melalui media sosial, produk ini bisa dikenal tidak hanya di Banjarmasin, tetapi juga di daerah lain di Indonesia, bahkan luar negeri.