Hari AIDS Sedunia

Luc Montagnier, Penemu Virus HIV Pertama di Dunia

Luc Montagnier, seorang virologi asal Prancis yang namanya tercatat sebagai salah satu penemu HIV pertama di dunia.

Featured-Image
Luc Montagnier Penemu Virus HIV. Foto: sciencesetavenir

bakabar.com, JAKARTA - Luc Montagnier, seorang virologi asal Prancis yang namanya tercatat sebagai salah satu penemu HIV pertama di dunia.

Setiap tanggal 1 Desember seluruh dunia memperingatinya sebagai Hari AIDS sedunia. Tanggal ini ditetapkan sebagai pengingat perjuangan global mengakhiri stigma terkait HIV. Tapi tahukah Anda sosok dibalik penemuan virus tersebut?

Ia adalah Luc Antoine Montagnier, seorang virologi yang dilahirkan di Chabris, Prancis, pada 18 Agustus 1932. Salah seorang penemu virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang telah berpulang pada tahun 2022 silam.

Dalam sepak terjangnya, ia dianggap cukup kontroversial, salah satunya dengan mengungkapkan penyebab autisme dan asal virus Covid-19. Meski begitu, ia memiliki peran besar dalam perkembangan ilmu HIV AIDS.

Luc Montagnier. Foto: fondazioneneuromed
Luc Montagnier. Foto: fondazioneneuromed

Melansir NY Times, Jumat (1/12), Luc terlahir dari ayah seorang akuntan, dan ibunda seorang ibu rumah tangga. Dalam kutipannya pada The International Herald Tribune, melalui laboratorium kimia milik sang ayah, ia terinspirasi menjadi seorang dokter dan ilmuwan dunia.

Sejak kecil ia memang menginginkan bersekolah dan berkarir di bidang penelitian. Pada 1953, ia memperoleh gelarnya di Universitas Potiers dan Paris serta dari Sorbonne, tempatnya mengajar fisiologi.

Pada 1955, Ia mulai bekerja di Fakultas Sains di Paris, dan kemudian pindah ke Institut Pasterus di tahun 1972.

Montagnier kembali ke Paris untuk memimpin laboratorium di Curie Institute dan, pada tahun 1972, mendirikan dan memimpin Unit Onkologi Viral di Institut Pasteur, di mana ia memimpin tim yang menemukan virus penyebab AIDS.

Luc Antoine Montagnier dan Penemuan Virus HIV

Luc Montagnier, Penemu Virus HIV. Foto: Getty Images
Luc Montagnier, Penemu Virus HIV. Foto: Getty Images

Penemuan virus HIV ini terjadi di Paris pada 3 Januari 1983, ia meminpin Unit Onkologi Viral di Institut Pasteur Prancis, dengan menerima sepotong kelenjar getah bening dari seorang pria beriusia 33 tahun dengan AIDS.

Saat itu, AIDS atau sindrom defisiensi imun, tidak diketahui penyebab dan tes diagnotiknya, sehingga tidak memiliki pengobatan yang efektif.

Dari sampel ini, tim Dr. Montagnier menemukan pelakunya, sebuah retrovirus yang belum pernah terlihat sebelumnya. Mereka menamakannya L.A.V., untuk virus terkait limfadenopati.

Perdebatan pun datang kembali mengenai temuan tersebut. Seorang ilmuwan asal Amerika Serikat, Robert Gallo, menerbitkan temuannya mengenai virus yang menyebabkan AIDS.

Luc Montagnier, Penerima Penghargaan Nobel atau Temuan Virus HIV. Foto: bmj.com
Luc Montagnier, Penerima Penghargaan Nobel atau Temuan Virus HIV. Foto: bmj.com

Tapi, pada 1991, Gallo mengakui bahwa virus yang ia temukan berasal dari Institut Pasteur, dan pada 2022 secara terbuka mengakui temuan tim Montagnier, tapi ia tetap orang pertama yang menunjukkan penyebab AIDS.

Di tahun 2008, Montagnier, bersama rekan sesama ilmuwannya, Dr. Francoise Barre-Sinoussi, keduanya menerima penghargaan Hadiah Nobel Kedokteran, atas perannya dalam menemukan virus HIV.

Montagnier telah menerima banyak penghargaan, selain Lasker Award, ia juga menerima Chevalier de la Legion d' Honneur pada 1984, Commandeur de l'Order National du Merite pada 1986, serta penghargaan profesional dari Swiss, Kanada, dan Jepang.

Montignier menikah dengan Dorothea Ackerman di tahun 19961, dan memiliki dua putri dan seorang putra.

Pada 8 Februari 2022 silam, ia dikabarkan meninggal dunia di usia ke-89. Meski begitu, penemuannya tentang virus HIV akan terus berkembang untuk menyembuhkan para pejuang HIV AIDS.

Editor


Komentar
Banner
Banner