bakabar.com, JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan likuiditas di pasar finansial selama 2022 sangat baik jika dibandingkan dua tahun sebelumnya.
“Likuiditas di pasar finansial sangat baik. Saya pikir jauh lebih baik dibandingkan dua tahun lalu, dan mungkin jauh lebih baik dibanding awal tahun 2022 juga,” ungkap Ketua LPS Purbaya Yudhi Sadewa, Kamis (26/1).
Menurutnya, kredit perbankan yang mengalami pertumbuhan sebesar 11,35 persen secara tahunan atau yoy (year-on-year) menjadi Rp6.424 triliun pada Desember 2022 menunjukkan perbaikan yang berarti.
"Intermediasi perbankan terus membaik, kredit tumbuh 11,35 persen yoy," jelasnya.
Baca Juga: LPS Ajak Penjamin Simpanan Global Lawan Perubahan Iklim
Hal serupa juga terjadi untuk dana pihak ketiga (DPK). "Terjadi kenaikan. DPK tumbuh 9,01 persen yoy menjadi Rp8.154 triliun," ujar Purbaya.
Sementara itu, dari sisi likuiditas aset rasio non-performing loan (NPL) gross pada periode Desember 2022 berada pada level 2,44 persen dan loan at risk 14,05 persen.
"NPL gross berada pada level yang terkendali sebesar 2,44 persen dan permodalan bank tetap kuat dengan CAR [capital adequacy ratio] sebesar 25,43 persen," imbuhnya.
Menurutnya, dengan data kredit yang terpantau sehat didukung rentabilitas perbankan yang tumbuh positif berpotensi mendorong ekspansi kredit ke depan.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Pertumbuhan Ekonomi Dinilai Meningkat
“Jika mengacu pada kebijakan moneter bank sentral, pertumbuhan uang primer atau base money [M0] meningkat 30 persen," kata Purbaya.
Peningkatan itu merupakan angka yang amat bagus yang menunjukkan kondisi likuiditas riil di perekonomian Indonesia. "Ini amat baik,” pungkasnya.