bakabar.com, JAKARTA – Merasa kamu selalu dipuji oleh pasangan? Atau menerima hadiah terus menerus? Tanda-tanta tersebut bisa jadi merupakan Love Bombing.
Dalam fase awal hubungan, terhanyut oleh perhatian dan kasih sayang seseorang dapat menjadi pengalaman yang memikat. Namun, ada fenomena yang dikenal sebagai "Love Bombing" yang mewarnai hubungan dengan manipulasi dan penuh taktik licik.
Melansir Psychology Today (11/10), Istilah "Love Bombing" merujuk pada pola perilaku yang melibatkan penuh kasih sayang yang berlebihan, biasanya terjadi pada tahap awal suatu hubungan, terutama dalam konteks romantis.
“Tetapi tujuan utama pelaku bom cinta bukan sekadar mencari cinta, tapi mendapatkan kendali atas orang lain. Seiring berjalannya waktu, tindakan besar tersebut merupakan upaya untuk memanipulasi Anda dan membuat Anda merasa berhutang budi dan bergantung pada mereka, kata psikolog Alaina Tiani, PhD, dikutip dari Cleveland Clinic.
Baca Juga: Menyembuhkan Diri setelah Keluar dari Abusive Relationship
Dalam situasi ini, salah satu pihak cenderung "membom" pihak lain dengan menunjukkan perhatian yang berlebihan, memberikan hadiah, menyatakan cinta secara cepat, dan berupaya menjalin interaksi yang intens.
Love bombing dianggap sebagai strategi yang disengaja dan manipulatif, digunakan untuk mencapai keunggulan dalam hubungan baru dan meningkatkan ketergantungan pasangan terhadap pelaku bom.
Biasanya, taktik ini terkait dengan individu yang memiliki tingkat narsisme yang tinggi, sifat antisosial, atau terlibat dalam situasi kekerasan dalam rumah tangga. Selain itu, istilah ini juga dapat merujuk pada perilaku yang terkait dengan aliran sesat.
“Jika Anda menolak rayuan dari seseorang yang suka ‘membom’ Anda atau dia merasa Anda tidak menanggapi kebutuhannya, dia mungkin akan mengancam atau mencaci-maki Anda, Mereka menginginkan kepastian terus-menerus bahwa mereka dicintai dan berharga,” tambah Dr. Tiani.
Tanda-tanda Love Bombing
Untuk lebih memahami tanda-tanda Love Bombing, berikut adalah bentuk dari LoveBombing yang mungkin tidak disadari, namun sering terjadi, dikutip dari Healtline:
Melimpahnya Hadiah
Love bombing sering terlihat dalam komunikasi yang sangat intensif, dengan panggilan telepon dan pesan yang tak henti-hentinya. Namun, jika komunikasi ini terasa sepihak dan membebani, itu bisa menjadi tanda bahaya.
Klaim Takdir dan Belahan Jiwa
Mengklaim bahwa hubungan ini ditakdirkan atau bahwa Anda adalah belahan jiwa adalah taktik lainnya. Hal-hal seperti "Kita bertemu sudah takdir" dapat digunakan untuk memanipulasi persepsi hubungan.
Desakan untuk Komitmen Cepat
Love bombing dapat mencakup dorongan untuk komitmen yang cepat, seperti pembicaraan tentang pernikahan atau tinggal bersama dalam waktu singkat. Tabitha Westbrook, seorang konselor berlisensi, mengingatkan bahwa hubungan nyata membutuhkan waktu.
Reaksi Terhadap Batasan
Pelaku love bombing merasa kesal jika dihadapkan dengan batasan. Mereka mungkin mencoba memanipulasi untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, sedangkan pasangan yang peduli akan menghormati keinginan dan batasan Anda.
Ketergantungan Emosional
Pelaku love bombing menciptakan rasa berhutang budi sehingga mereka dapat mengandalkan Anda sepanjang waktu. Ketergantungan emosional yang berlebihan bisa menjadi tanda bahaya.
Intensitas yang Menghantui
Terjebak dalam intensitas hubungan yang terus-menerus dan tidak dapat diprediksi dapat menjadi tanda love bombing. Sebuah hubungan yang sehat seharusnya penuh hormat dan tidak memberikan tekanan yang berlebihan.
Terjebak dalam taktik love bombing dapat menghasilkan hubungan yang tidak seimbang dan memicu rasa cemas. Oleh karena itu, mengenali dan mengatasi tanda-tanda ini menjadi langkah kunci dalam menjaga kesehatan hubungan.