bakabar.com, BANJARBARU – Kekhawatiran banyak orang terkait longsornya jalan nasional di kilometer 171, Desa Satui Barat, Kecamatan Satui, Tanah Bumbu, akhirnya terjadi.
Ruas jalan tersebut tak hanya menjadi jalur vital penghubung antara Banjarmasin dengan Batulicin, tetapi juga menghubungkan Kalsel dan Kaltim.
Karenanya, longsornya ruas jalan tersebut akan berdampak besar bagi masyarakat. Tak hanya buruk dari sisi lingkungan, tapi juga akan berdampak besar pada aspek ekonomi.
Meski warga sudah berupaya mengingatkan pemerintah, bahkan hingga ada yang menggelar unjuk rasa di sekitar lokasi, tapi tak terlihat ada upaya perbaikan atau solusi darurat dari pemerintah daerah.
Longsor Satui Tanah Bumbu, Ormas Barisan Muda Kalimantan: Pemerintah Terkesan Lamban Menangani
Kepala Dinas PUPR Kalsel, Muhammad Solhan, menyebut saat ini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional.
“Supaya jalur lalu lintas ke arah Tanah Bumbu dan Kotabaru dapat segera dilalui dengan normal. Baik arus barang maupun penumpang dan pengguna jalan lainnya,” katanya, Rabu (28/9).
Sedangkan Balai Pelaksana Jalan Nasional sebagai pihak berwenang terhadap ruas jalan tersebut masih belum memberikan respons saat dihubungi media ini.
Untuk mengantisipasi kecelakaan, aparat kepolisian langsung melakukan pengalihan arus. Kasat Lantas AKP Guntur Setyo Pambudi mengatakan pengalihan dilakukan untuk mobil roda enam atau lebih.
Dari arah Banjarmasin, kendaraan bisa masuk Simpang Empat Sumpol ke jalan houling HB Putra dan keluar di Simpang tiga atau underpass Haji Abidin.
Kemudian untuk mobil roda empat, dari arah Banjarmasin masuk Gang Munawar, Desa Sinar Bulan, menuju jalan houling HB Putra dan keluar simpang tiga Desa Jombang (jalan provinsi).
“Kami menurunkan enam personel untuk mengatur di Kilometer 171 dan jalan alternatif," tuturnya.
Longsor di Jalan Nasional Kilometer 171 Satui Barat tersebut terjadi pada Rabu (28/9) sekira pukul 00.15 Wita.