bakabar.com, PARINGIN - Malam ke-27 Ramadhan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balangan gelar Lomba Baarak Tanglong, yang diikuti 34 peserta.
Peserta terdiri dari SKPD, dan Organisasi di Balangan. Dalam lomba Baarak Tanglong ditonton ribuan warga di sepanjang jalan, Sabtu (6/4/2024) malam.
Keluar jadi pemenangnya Sekretariat DPRD Balangan, kemudia juara kedua Disporapar Balangan dan Juara tiga BPBD Balangan.
Juara Harapan satu, Kantor Kecamatan Paringin Selatan, Juara Harapan dua TP-PKK Balangan serta Juara Harapan tiga, Kecamatan Tebing Tinggi.
Acara dibuka oleh Ketua TP PKK Kabupaten Balangan, Sri Huriyati Hadi, dihadiri perwakilan Forkopimda, Kepala SKPD dan organisasi lainnya.
Rute Baarak Tanglong dimulai dari halaman Masjid Al-Akbar menuju SMA Negeri 1 Paringin dan berakhir kembali di halaman Masjid Al-Akbar.
Tampak sejumlah kendaraan roda empat yang dihiasi dengan berbagai dekorasi bernuansa keislaman mulai diarak mengelilingi kota. Hal ini bertujuan untuk melestarikan tradisi budaya tanglong sekaligus memperingati malam Nuzulul Quran.
Ketua TP PKK Balangan, Sri Huriyati Hadi, sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada segenap panitia terutama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Balangan yang telah menyelenggarakan lomba Baarak Tanglong.
Dia menyebut lomba Baarak Tanglong bukan hanya sekadar perayaan biasa, tetapi juga sebagai wadah untuk memperkuat tali silaturahmi antar sesama.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Balangan, Abiji mengungkapkan rasa syukur karena lomba Baarak Tanglong bisa dilaksanakan kembali dan berjalan lancar.
"Kami sudah mendesain untuk kita libatkan masyarakat, karena kami dapat informasi dari kawan-kawan dari panitia bahwa masyarakat sangat banyak yang ingin berpartisipasi namun mohon maaf kita belum bisa mengakomodir dari akses jalan," imbuhnya.
Pada kesempatan Terpisah, salah satu pemenang lomba dari Sekretariat DPRD Kabupaten Balangan, Septian Syafaat Adi, menyebut konsep yang dibawakan pada lomba Baarak Tanglong ini mengangkat isu internasional.
"Menyiapkan konsep dengan mengangkat soal isu internasional yang sudah ada yaitu Masjid Al-Aqsa. Harapannya ini bisa menjadi gaung bagi masyarakat terutama umat islam untuk mengingat tentang bagaimana perjuangan saudara-saudara kita yang ada di sana untuk mendapatkan kebebasan," pungkasnya.