bakabar.com, BANJARBARU - Air limbah Q-Mall Banjarbaru diduga mencemari lingkungan dan dikeluhkan warga sekitar bangunan pusat perbelanjaan terbesar di Ibu Kota Provinsi Kalsel.
Beberapa warga yang rumahnya tepat di belakang bangunan Q-Mall Banjarbaru mengaku mencium aroma tidak sedap diduga berasal dari air limbah mal.
Halimah misalnya, dia bilang aroma tidak sedap dirasakannya paling menyengat pada pagi sekira pukul 6 pagi, sore dan malam sesudah isya.
"Apalagi saat kemarau, itu menyengat sekali. Ini kan sering hujan jadi ngga begitu menyengat," katanya kepada bakabar.com, Kamis (16/3).
Bahkan lanjutnya, saking menyengatnya aroma diduga dari air limbah Q-Mall, ia sampai menutup warung depan rumah, juga menutup ventilasi di kediamannya.
"Mohon kembalikan udara kami yang segar. Ibu saya sampai sakit pernafasan dan karena usia juga akhirnya drop beliau. Saya tutup warung juga karena bau ini," keluhnya.
Bernasib sama, tetangga Halimah, Widi juga menuturkan demikian.
"Kami pernah ribut juga karena air limbahnya ke sini, karena selokannya kecil, kami sempat kebanjiran di sini tapi sekarang sudah diperbaiki, dibesarin selokannya tapi baunya tetap. Pengennya kami ini cuma air limbahnya ngga berbau dan tidak memcemari," jelasnya.
Dicontohkannya, tetangga sebelah mereka yang samping rumahnya bersebelahan dengan pipa pembungan air limbah, terdampak paling parah.
"Sumur bapak itu [tetangganya] tidak bisa dipakai karena tercemar air limbah, dan sekarang pakai air PDAM," ungkapnya.
Lantas, pernahkah warga melaporkan ihwal masalah ini kepada pihak manajemen Qmall?
Widi bilang, dirinya dan warga lainnya sudah melapor ke Ketua RT sebagai wakil mereka. Kemudian, Ketua RT menyampaikan ke pihak Qmall.
Namun hingga saat ini, lanjutnya belum ada penyampaian dari RT atas hasil laporannya itu.
Tanggapan Management Q-Mall Banjarbaru
Baca di halaman selanjutnya...
General Manajer (GM) Q-Mall Banjarbaru, Andi Indra Wangsa, melalui Koordinator Departemen HSE, M Andrean menuturkan jika berdasarkan data laboratorium, air limbah mereka sudah dalam kategori aman.
Dijelaskan Andrean limbah Q-Mall diolah terlebih dahulu sebelum dibuang. Diklaimnya pula, Q-Mall Banjarbaru satu-satunya yang memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
"Kita juga terus melakukan perbaikan-perbaikan. IPAL sudah masuk perizinan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), izin persetujuan teknis dan yang mengerjakan konsultan. Jadi kita tidak main-main," jelasnya.
Terkait IPAL ini juga, kata Andrean, pihaknya terus mengomunikasikan dengan DLH, sehingga terus terawasi.
"Hasil pengujiannya [laboratorium] kategorinya aman, dan airnya jernih. Ada amdalnya juga. Jika jernih berarti tidak kotor, kalau kotor baru terindikasi bau," tuturnya.
Meski demikian, Andrean memastikan pihaknya akan terus mengawasi proses pengolahan limbah dan mengoreksi jika ada kesalahan.
"Kami akan melakukan perbaikan lagi apa yang kurang pada sistem IPAL kami," lanjutnya.
Terakhir, dia bilang pihaknya terbuka dan mempersilakan warga untuk datang langsung bermusyawarah jika ada masalah terkait air limbah.
Sementara itu, dari penelusuran bakabar.com di lokasi, selain mendengarkan keluh kesah warga sekitar Q-Mall, media ini juga melihat pipa saluran pembuangan air limbah hingga ke sungai.
bakabar.com juga mendatangi lokasi yang disebut warga sering mengeluarkan aroma tidak sedap, lokasinya tepat di selokan belakang gedung. Dan benar di sana tercium bau menyengat. Namun belum bisa dipastikan berasal dari apa.
Kemudian, bakabar.com mencoba mengikuti jalannya pipa saluran pembuangan air limbah Q-Mall hingga ke sungai, tampak air limbah jernih dan tidak mengeluarkan aroma menyengat pada jarak beberapa meter.
Setelahnya, media ini kembali lagi ke lokasi pembuangan akhir limbah ditemani salah satu staf Q-Mall, Nisa dan bersama-sama mengambil air limbah di pipa pembuangan akhir.
Nisa memastikan jika air limbah dari pipa dipembuangan akhir sudah diproses sebelum dibuang terbukti dari warnanya dan aroma tidak sedap tercium hanya pada jarak dekat semisal beberapa sentimeter.
