Kalsel

Lihat Marabahan Seperti Kota Mati, Kepala SKPD Batola Diwanti-wanti Bupati

apahabar.com, MARABAHAN – Seiring rencana penataan Marabahan sebagai ibu kota kabupaten, Bupati Barito Kuala, Hj Noormiliyani…

Featured-Image
Selain kantor baru bupati dalam proyek jangka panjang penataan kota, The Gate of Marabahan direncanakan menjadi salah satu landmark Marabahan. Foto-Istimewa

bakabar.com, MARABAHAN – Seiring rencana penataan Marabahan sebagai ibu kota kabupaten, Bupati Barito Kuala, Hj Noormiliyani AS, mewanti-wanti semua kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Sudah bukan rahasia kalau Marabahan seperti kota mati menjelang akhir pekan. Penyebabnya adalah cukup banyak orang yang tidak menjadi penduduk tetap, kendati bekerja di Marabahan.

Kecuali terdapat pertunjukan hiburan maupun pameran pembangunan, Marabahan baru dikunjungi warga dari kecamatan maupun kabupaten lain.

Kondisi inilah yang berusaha dipecahkan Noormiliyani dalam misi menata kota melalui perencanaan jangka pendek 5 tahun, serta jangka panjang 20 tahun.

“Namun penataan itu tidak mengubah karakteristik Marabahan sebagai kawasan yang berada di pinggir sungai,” tegas Noormiliyani, Senin (2/9).

Dalam program jangka pendek, proyek yang dikebut adalah penyempurnaan Bundaran Rumpiang dan pembuatan gerbang selamat datang.

Kemudian pembuatan jalan koridor dari Rumpiang ke Marabahan, kawasan kuliner, serta penataan Simpang Empat Marabahan yang mempertemukan Jalan Veteran, AES Nasution dan Ahmad Yani.

Direncanakan Bundaran Rumpiang diperbesar, demikian pula jalan sekitar. Di bundaran tersebut, dipasang dua huruf M dengan telabang di kiri dan kanan. Tepat di bawah huruf M, terdapat anak panah yang menunjuk ke Jembatan Rumpiang.

Sementara Simpang Empat Marabahan juga diperlebar, lengkap dengan trotoar. Pelebaran ini mengharuskan pembebasan lahan, mengingat terdapat beberapa toko yang berada di sekitar perempatan tersebut.

“Sesuai dengan karakteristik Marabahan, area kuliner ditempatkan di sepanjang siring atau Ulek Marabahan sekarang. Sepanjang tempat itu juga dilengkapi tempat duduk,” jelas Noormiliyani.

“Khusus gerbang selamat datang, sebenarnya sudah didesain. Namun kami ingin melakukan perubahan, sehingga desain itu masih harus disayembarakan kepada publik,” imbuhnya.

Begitu proyek jangka pendek tersebut selesai, Noormiliyani juga memiliki keinginan lain, “Saya menginginkan semua pimpinan SKPD menetap di Marabahan,” wanti bupati wanita pertama di Kalimantan Selatan tersebut.

Diharapkan dengan pimpinan yang menetap, pegawai juga berpikiran serupa. Faktanya kehadiran ASN ikut berperan menghidupkan suasana Marabahan sekarang.

Selanjutnya dalam program penataan jangka panjang, terdapat tiga fokus utama. Diawali dengan penataan sistem jaringan jalan lingkar kota, kompleks perkantoran dan pembuatan Ruang Terbuka Publik (RTH) yang dinamai The Gate of Marabahan.

“The Gate of Marabahan sebenarnya adalah Kantor Bupati yang dibangun di dekat kompleks perkantoran sekarang. Disebut gate lantaran berbentuk seperti gerbang,” beber Noormiliyani.

“The Gate of Marabahan dikelilingi RTH, lengkap dengan sejumlah fasilitas olahraga indoor. Tempat ini juga sekaligus menjadi landmark Marabahan,” tambahnya.

Kemudian penataan sistem jaringan jalan lingkar kota adalah pembuatan tiga jalan baru menuju kompleks perkantoran. Ketiga jalan tersebut bermuara dari Jembatan Rumpiang.

“Jalan-jalan itu sekaligus mempermudah akses menuju kompleks perkantoran, terutama dari Jembatan Rumpiang,” papar Noormiliyani.

“Akses-akses ke wilayah lain di sekitar jalan juga terbuka. Terlebih jembatan yang menghubungkan Batola dengan Kapuas Murung, Kalimantan Tengah, sudah masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN),” tandasnya.

img

Siring Marabahan direncanakan menjadi area kuliner dalam program jangka pendek penataan kota Marabahan. Foto-Istimewa

Baca Juga: Kawanan Rampok Sarang Walet di Tapin Jadi Bulan-bulanan Warga

Baca Juga:Hipmi Tanbu Mantap Dukung Caketum Rois Sunandar H maming

Reporter: Bastian AlkafEditor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner