bakabar.com, JAKARTA - Setelah lepas dari pembatasan mobilitas atau PPKM, turut mempengaruhi kenaikan trafik internet selama Ramadan dan Lebaran tahun ini.
Operator seluler Smartfren menilai aktivitas mudik tanpa dibayangi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mempengaruhi kenaikan trafik internet selama musim Ramadhan dan Lebaran tahun ini.
"Pemicu kenaikan trafik selain karena sudah tidak adanya aturan PPKM juga karena perubahan perilaku dan pola penggunaan internet di masyarakat," kata Wakil Direktur Smartfren, Agus Rohmat, dalam keterangan tertulisnya baru-baru ini.
Pada musim Ramadan dan Idulfitri 1444 Hijriah, Smartfren mencatat peningkatan akses layanan data seluler hingga 14 persen dibandingkan hari biasa.
Baca Juga: Kecepatan Internet 4G Akan Turun pada Jam Tertentu di Bulan Ramadan
Secara year-on-year, kenaikan trafik internet pada Lebaran 2023 sebesar 27 persen dibandingkan tahun lalu.
Operator jaringan itu mencatat kenaikan trafik internet pada musim Lebaran dipicu oleh layanan transportasi, e-commerce, sistem pembayaran dan komunikasi menggunakan aplikasi.
Menurut data Smartfren, penggunaan aplikasi ponsel yang paling banyak digunakan adalah TikTok (28%), YouTube (9%) dan WhatsApp (6%).
Aplikasi media sosial dan game seperti Facebook, Instagram, Mobile Legends dan Free Fire juga mengalami kenaikan trafik di kisaran 2 sampai 5 persen.
Baca Juga: Twitter akan Kenakan Biaya Konten secara Individual Mulai Bulan Depan
Untuk wilayah, peningkatan trafik layanan data paling tinggi berada di Jawa Tengah (23%), diikuti Jawa Timur (13%) dan Jawa Barat (10%).
Untuk mengantisipasi kenaikan trafik internet pada Ramadan dan Idulfitri, Smartfren sudah melakukan optimasi dan peningkatan kapasitas jaringan.
Mulai dari melakukan content delivery network untuk mengoptimalkan akses internet pelanggan dan memperkecil latensi.
Baca Juga: Selama Libur Nataru, Telkomsel Catat Kenaikan Trafik Broadband
Sementara untuk meningkatkan kualitas layanan secara umum, operator seluler tersebut mendorong fiberisasi (pemasangan kabel serat optik).
Hal itu untuk meningkatkan kapasitas layanan telekomunikasi di wilayah-wilayah yang memiliki trafik data tinggi.
Smartfren juga sudah menambah 4.000 menara BTS di wilayah operasional mereka.