bakabar.com, BANJARMASIN – Lebaran merupakan momen yang pas untuk melepaskan rindu. Bersama sanak saudara, hingga mudik ke kampung halaman menjadi alternatif pelepas rindu.
Tapi bagaimana dengan mereka yang memiliki keluarga di balik jeruji Lembaga Permasyarakatan atau Lapas?
Kerinduan yang dirasakan oleh Putri – bukan nama sebenarnya – makin membuncah manakala lebaran kini tinggal menghitung jam saja.
Pagi tadi, perempuan 17 tahun warga Jalan Veteran, Banjarmasin itu menunggu panggilan petugas. Putri tampak relaks duduk di kursi besi sepanjang 2,5 meter.
Demi membayar kerinduan dengan sang kakak, bungsu dari delapan bersaudara ini rela mengantre berjam-jam di loket karcis besukan keluarga Lapas Klas IIA Teluk Dalam Banjarmasin. Sang kakak terjerat kasus narkoba sejak 2018 silam.
Ditetapkan pengadilan sebagai pengedar dan pemakai narkotika jenis sabu, kakak Putri divonis 4,6 tahun penjara dengan subsider 2,6 bulan masa tahanan.
Lebaran tahun ini merupakan lebaran pertama dia tak bersama sang kakak. Wajar kiranya, ia ingin melewati momen lebaran bersama. Walau hanya beberapa menit di balik jeruji besi.
Terlebih, ia merupakan anak bungsu dari delapan bersaudara. Sang kakak yang berada di dalam Lapas Klas IIA Teluk Dalam Banjarmasin merupakan anak pertama.
Kendati demikian, kondisi ini tak pertama kali dirasakannya. Lantaran Ayah dan Pamannya pun juga berada di balik dinginnya jeruji besi dengan kasus yang sama, yakni narkoba.
“Semua ada di sini (Lembaga Pemasyarakatan, Red), Bapak ada di Lapas Rantau. Bapak sudah sering keluar masuk penjara sejak saya kecil,” ucapnya kepada bakabar.com, Selasa (4/6).
Wanita yang bersekolah di salah satu SMA swasta di Banjarmasin ini hanya tinggal bersama bibi. Walaupun, banyak keluarga yang terjerumus ke lubang hitam peredaran dan penyalahgunaan narkoba, ia optimistis bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
“Pasti sambil kerja,” ujarnya mengakhiri.
Bukan hanya Putri, kerinduan juga dirasakan oleh perempuan paruh baya, Sampurna (50). Lebaran kali ini, ia mesti merayakannya tanpa sang anak yang terlilit kasus narkoba.
“Saya ke sini mau menengok anak. Dia terjerat kasus obat-obatan. Kasian dia dijebak,” ucapnya sembari memegang karcis kunjungan dan berjalan menuju sepeda motor.
Baca Juga: Remisi Idul Fitri Buat Koruptor, Ini Kata Pengamat Hukum
Baca Juga: Hari Raya Idul Fitri, 145 Warga Binaan Lapas Muara Teweh Diusulkan Remisi
Baca Juga: Napi Korupsi di Lapas Banjarbaru Juga Dapat Remisi Idulfitri
Baca Juga: MUI: Idul Fitri Saatnya Kembali Jalin Silaturahmi
Reporter: Muhammad RobbyEditor: Fariz Fadhillah