Tak Berkategori

LAPOR Baiman! Pelanggaran Prokes-Kafe Meresahkan di Banjarmasin Terekam

apahabar.com. BANJARMASIN – Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level IV membuat SP4N LAPOR Baiman banjir…

Featured-Image
Sepanjang pekan ini Pemkot Banjarmasin menyebut ada dua laporan yang paling menyorot perhatian. apahabar.com/Bahaudin Qusairi

Sanksi mengacu Peraturan wali kota (Perwali) nomor 68 tahun 2020 tentang penegakan protokol kesehatan (prokes).

Sederet sanksi diatur dalam perwali tersebut. Dari membersihkan fasilitas umum hingga membayar denda maksimal Rp100 ribu.

"Itu masih berlaku, tapi ada masukan dari pengadilan negeri sebaiknya itu ditingkatkan menjadi Perda," ucap Wali Kota Ibnu Sina, Selasa (27/7).

Karenanya, sejak kemarin Pemkot Banjarmasin sibuk melakukan sosialisasi.

"Esok kita awali dengan gelar pasukan di Balai Kota Banjarmasin," ujar Ibnu.

"Kumpulan seluruh instansi terkait dalam Satgas Covid-19 hadir," sambungnya.

Dalam penerapannya, Ibnu berjanji tetap mengedepankan edukasi protokol kesehatan.

Terutama di tempat-tempat berpotensi terjadinya kerumunan masyarakat. Antara lain, pasar tradisional, mal hingga instansi pemerintahan, perkantoran dan terminal.

Ibnu bilang desakan mengubah Perwali 68/2020 menjadi Perda muncul dari Wakil Ketua DPRD Banjarmasin, Matnor Ali.

DPRD Banjarmasin berjanji akan mengkaji aturan hukum dalam mengubah Perwali. Kajian juga dilakukan bagian hukum Sekretariat Kota Banjarmasin. Salah satunya menerjemahkan undang undang karantina kesehatan.

"Apakah memungkinkan karena dalam aturan perundang-undangan yang memuat sanksi itu ada dua. Undang-Undang dan Perda," tuturnya.

Tapi, kata Ibnu mengubah Perwali menjadi Perda tidak semudah membalikkan telapak tangan.

"Usulannya bagus juga, karena urutannya memang begitu," sampainya.

Teknis sanksi, lanjut Ibnu, petugas gabungan akan melakukan pengecekan di sejumlah pos pemeriksaan. Antara lain, Jalan Ahmad Yani Km 6, Hasan Basri dan Lingkar Selatan Basirih.

Pengecakan meliputi pemakaian masker, dan imbauan untuk menaati protokol kesehatan.

"Ya persuasif saja yang diingatkan soal tidak harus pakai swab," katanya.

Ibnu menyampaikan teknis pelaksanaan telah disetujui petugas pos pemeriksaan.

Terutama Kodim 1007/Banjarmasin, Polresta Banjarmasin hingga Satpol PP Banjarmasin.

Hal itu supaya tidak terjadi perbedaan persepsi.

"Relawan apakah dalam bentuk komunikasi, bisa juga kesehatan," tuturnya.

Langgar PPKM Level IV Banjarmasin, Nyapu hingga Denda Ratusan Ribu Menanti!



Komentar
Banner
Banner