bakabar.com, MARABAHAN - Setelah melalui tiga adu penalti, 212 Tapin menjuarai kategori tim putra Lomba Balogo Barito Kuala (Batola) 2024 di GOR Setara.
Tim yang diperkuat trio Edy, Fadil dan Abdul Kadir itu menghentikan perlawanan Dewa Ruci dari Hulu Sungai Selatan (HSS) dalam pertandingan final, Minggu (28/1).
Sementara peringkat ketiga ditempati Gatah Tungkul HSS, disusul WB dan NBA dari Hulu Sungai Tengah (HST)di urutan berikutnya.
Pertandingan kategori pria sendiri berlangsung cukup ketat. 549 peserta yang berasal dari berbagai kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, dibagi dalam 4 pool
Dalam babak penyisihan saja, kerap terjadi kesamaan nilai tertinggi. Artinya harus dilakukan playoff antartim-tim yang memiliki nilai sama.
Bahkan playoff juga harus dilakukan dalam perebutan peringkat satu hingga keenam.
Baca Juga: Minus Kotabaru, Ratusan Pemain Logo Bertanding di Batola
Awalnya Dewa Ruci, 212, Gatah Tungkul dan WB sama-sama membukukan 27 poin. Sedangkan Simbanan, NBA, dan 777 membukukan 26 poin untuk memperebutkan peringkat keempat.
Lantas dalam playoff yang memainkan enam putaran, langkah Gatah Tungkul terhenti. Mereka hanya mampu meraih 5 poin.
Sedangkan Dewa Ruci dan 212 sama-sama mengemas 6 poin. Akhirnya untuk menentukan jawara, dilakukan adu penalti antara kedua tim.
Kematangan kedua tim benar-benar diadu, karena harus dilakukan tiga kali adu penalti. Dalam adu penalti terakhir atau ketiga, 212 berhasil menjadi pemenang.
"Alhamdulillah kami akhirnya bisa menjadi juara. Rasanya tidak sia-sia memanfaatkan hari libur untuk berlatih," ungkap Edy.
"Kami juga berterima kasih kepada panitia penyelenggara dan Pemkab Batola yang telah memfasilitasi. Kami banyak terbantu, lantaran gedung bertanding bisa dimanfaatkan sebagai tempat istirahat," imbuhnya.
Sementara di kategori perorangan putri, Defina Mutia Azqa dari Banjar berhak menyandang mahkota juara, setelah mengalahkan Inor dari Tabalong.
Adapun peringkat ketiga ditempati Siti Ainur Rahmah dari Hulu Sungai Utara (HSU), disusul Helda dari Tapin dan Nadia asal Tanah Laut.
Defina sendiri menjadi satu-satunya atlet putri yang berhasil mendulang 18 poin. Sedangkan para pesaing rata-rata memperoleh 16 hingga 14 poin.
"Saya hanya berusaha fokus sepanjang pertandingan dan tak menghiraukan apapun di sekeliling," papar Defina yang baru setahun terakhir bermain logo.
Baca Juga: Lewat Babak Playoff, F2R Tapin Juarai Lomba Balogo Kalsel 2023 di Batola
"Awalnya saya dilatih ayah di rumah. Sedangkan alas bermain menggunakan karpet sepanjang 6 meter. Setelah beberapa bulan, baru saya berlatih di stadion," imbuhnya.
Selain adu penalti, kejuaraan yang diawaki Bidang Budaya Dinas Kepemudaan Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) dan Komite Olah Raga Masyarakat Indonesia (KORMI) Batola ini berlangsung lancar.
"Pun dari tiga edisi penyelenggaraan sejak 2022, baru sekarang dipertandingkan kategori perorangan putri," papar Ketua Persatuan Olahraga Balogo Seluruh Indonesia (Porgosi) Batola H Hairullah.
"Memang terjadi penurunan perolehan poin tertinggi, karena sebelumnya peserta mampu membukukan 28 poin. Namun secara umum, kompetisi berlangsung ketat dan sehat," imbuhnya.