Kualifikasi Piala Asia 2024

Laga Sepak Bola Amputasi di Jember, Mayoritas Gunakan Tongkat Medis

Kualifikasi Piala Asia Sepak Bola Amputasi setingkat Jawa Timur telah berlangsung perdana di Kabupaten Jember.

Featured-Image
Direktur Teknik Persatuan Sepak Bola Amputasi Indonesia (PSAI), Rixhi Saputra/Apahabar Ulil

bakabar.com, JAKARTA - Kualifikasi Piala Asia Sepak Bola Amputasi setingkat Jawa Timur telah berlangsung perdana di Kabupaten Jember. Pertandingan dilangsungkan di Stadion Notohadinegoro, Kabupaten Jember, Rabu (15/3).

Persatuan Sepak Bola Amputasi Indonesia (PSAI) menargetkan terpilihnya 45 pemian se Indonesia untuk bisa bergabung dalam formasi timnas Piala Asia yang berlangsung pada  2024.

Sayangnya, jalannya kualifikasi ini minim anggaran. Bahkan, menurut Direktur Teknik Persatuan Sepak Bola Amputasi Indonesia (PSAI) Rixhi Saputra, banyak pemain yang ditemukan menggunakan tongkat medis. Belum menggunakan tongkat standar.

"Ini masih banyak yang belum menggunakan tongkat standar, mayoritas pakai tongkat medis. Idealnya tongkat siku," ungkap Rixhi Saputra kepada bakabar.com, Rabu (15/3).

Baca Juga: Jalan Panjang Stadion GBK: Antara Konser dan Sepak Bola

Pantauan di lapangan, jalannya pertandingan antara Persaid Jember dan Persewangi dalam setengah permainan sudah terdapat 3 tongkat yang patah akibat jatuh dan terkena bola.

Lebih lanjut, pria yang juga pelatih Perkumpulan Sepak Bola Amputasi Djember itu menjelaskan kegiatan kualifikasi yang dikemas dalam Piala Bupati kali ini hanya diikuti 8 tim se Jawa Timur. Diketahui ada dua tim yang tidak bisa bergabung.

"Diikuti 8 tim, 2 absen dari Lumajang dan Kediri karena tidak ada dukungan anggaran," katanya.

Sejauh ini, hanya tinggal 6 tim yang akan berlaga di ajang kualifikasi hingga 19 Maret nanti. Mereka adalah, Persas Surabaya, Persaid Jember, Persama Malang, Persam Madura, Persawangi dan Pasuruan Amputee FC. Sementara tim Persal Lumajang dan Kediri Amputee Football akhirnya absen.

Baca Juga: Bertekad Berantas Mafia Sepak Bola, PSSI akan Gunakan Teknologi

Menurut Rixhi, kualifikasi serupa juga digelar di sejumlah daerah. Sebut saja, Riau, Jambi, Padang, Sulawesi, Bali dan Papua.

"Target nanti akan dipilih 45 pemain dari berbagai wilayah di Indonesia," jelasnya.

Dengan potensi yang dimiliki, Rixhi Saputra berharap sepak bola amputasi bisa lebih diperhatikan oleh pemerintah, utamanya pemerintah daerah. Jika memungkinkan, Rixhi mengusulkan agar sepak bola amputasi bisa berada dibawah naungan PSSI.

"Harapannya, dengan adanya prestasi Persaid bisa didukung pemerintah dan swasta," katanya.

Baca Juga: Piala Dunia U-20, Ketum PSSI: Momentum Kebangkitan Sepak Bola Nasional

Rixhi menambahkan, "Kita juga punya keinginan seperti sepak bola konvensional." Apalagi di Jember terdapat 4 pemain yang pernah mengikuti Piala Dunia Sepak Bola Amputasi di Turki pada tahun 2022.

"Tahun lalu Indonesia lolos peringkat 2 untuk kualifikasi Piala Asia Timur. Dan piala dunia peringkat 22 dari 56 negara," tandasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner