bakabar.com, SURABAYA - Banyuwangi berhasil kurangi sampah hingga 41 ribu ton per tahun. Kini, Pemkab Banyuwangi juga perkuat kerja sama dengan Norwegia atasi sampah.
Upaya pengurangan sampah di Banyuwangi dilakukan dengan kerja sama berbagai pihak. Hasilnya, pengurangan sampah mengalami kenaikan dari 37.500 ton/tahun pada 2022 menjadi 41.200 ton/tahun di 2023.
“Capaian penanganan sampah juga meningkat, dari 49 ribu ton/tahun pada 2022 menjadi 51.300 ton/tahun di 2023,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani dari keterangannya, Kamis (9/10).
Baca Juga: Kemarau Panjang, Masyarakat Banyuwangi Gelar Seni Tradisi Tiban
Menurut Ipuk, ada banyak kerja sama yang dilakukan Pemkab Banyuwangi. Salah satunya melalui program Clean Ocean through Clean Communities (CLOCC) yang didukung pemerintah Norwegia.
Keduanya bekerja sama untuk penyusunan rencana induk pengelolaan sampah. Serta pendampingan desa untuk aktivitas Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R).
“Dari kerja sama itu, Banyuwangi memiliki TPS3R di Desa Balak, Kecamatan Songgon yang memiliki kapasitas pengolahan hingga 84 ton sampah per hari,” ucap Ipuk.
Baca Juga: Kadin-Apkasi Beri Solusi Atasi Sampah di Indonesia
Tidak hanya itu, Banyuwangi juga bekerja sama dengan LSM Sungai Watch untuk program bersih-bersih sungai. Tujuannya, mengurangi sampah yang masuk ke laut.
Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Rut Krüger Giverin sangat mengapresiasi langkah Pemkab Banyuwangi. Terlebih, Banyuwangi juga bekerja sama dengan pihak swasta, organisasi, dan komunitas untuk kurangi sampah.
“Ini membangun optimisme untuk kita semua dalam upaya mengurangi pencemaran plastik di laut,” kata Ruth.