bakabar.com, BARABAI – Kedatangan Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini disambut ceria warga Komunitas Adat Terpencil (KAT) di kaki Meratus Hulu Sungai Tengah (HST).
Jauh-jauh hari, warga KAT di Dusun Danau Canting Desa Hinas Kiri telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut kedatangan Mensos Risma.
Pada Selasa (14/9) kemarin, muda-mudi KAT menyambutnya dengan tarian adat, Babangsai dan Bakanjar.
Salah satu warga, M Kosim menyambut kedatangan Risma dengan membawakan dua buah puisi tentang Meratus.
“Puisi ini menggambarkan kondisi alam Meratus yang dulu dan sekarang. Yang dulu masih ranum sekarang sudah gersang,” kata Kosim.
Dalam kunjungan kerja ke lokasi KAT, Menteri Risma ini lebih memberikan warga untuk melontarkan pertanyaan dan keluh kesah. Mulai soal perekonomian sampai pendidikan.
Yang menarik, salah satu warga KAT, Makurban melontarkan permintaan kepada Mensos Risma. Mensos Risma sempat tak memahami apa yang dikatakan Makurban hingga membuat riuh suasana.
“Kami meminta anten (pemancar sinyal atau tower-red),” kata Makurban.
Ya, sudah 76 tahun Indonesia merdeka. Kawasan BAT di HST ini masih mengalami keterbatasan komunikasi elektronik, seperti tidak tersedianya layanan jaringan seluler. Terlebih Danau Canting yang belum memiliki jaringan listrik.
Mensos Risma memastikan negara hadir untuk semua warga negara di Indonesia. Tidak terkecuali untuk masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil.
Negara melalui Kementerian Sosial, kata Risma, akan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana bagi KAT. Dia juga menyatakan akan membangun Community Center di lokasi KAT di Kaki Meratus HST ini.
“Gedung pertemuan mungkin bisa kita modifikasi untuk tempat anak-anak belajar. Juga bisa kita siapkan perpustakaan. Kita bisa bantu akseskan ke Badan Perpustakaan untuk mengisi perpustakaannya jika sudah jadi,” kata Mensos Risma.
Mensos Risma juga memerintahkan beberapa stafnya untuk tinggal di HST. Tujuannya untuk memantau kawasan terpencil, terluar dan tertinggal (3T) lainnya.
Kunker Risma ke Meratus ini untuk menyerahkan secara simbolis berbagai bantuan agar warga KAT dapat terus produktif.
Total bantuan yang diserahkan Mensos sebesar Rp1.524.701.573.
Rinciannya, bantuan dana hibah dalam negeri (HDN) Rp59.100.000 yang ditujukan untuk peralatan sekolah 67 anak dan peralatan pertanian di 4 lokasi KAT di HST.
Kemudian dari donasi pelanggan Indomaret Peduli KAT dengan total Rp1.010.332.573. Rinciannya untuk sarana air bersih, MCK komunal, balai sosial dan penghijauan di 2 lokasi KAT di Danau Canting dan Sungai Bumbung serta Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) bagi 78 kepala keluarga.
Ada lagi bantuan APBN pemberdayaan KAT lokasi khusus dengan total Rp400.741.000. Rinciannya untuk Community Center dan perlengkapannya, sarana air bersih dan stimulan usaha dan bantuan Protokol Kesehatan berupa masker dan vitamin bagi masyarakat tidak mampu atau terdampak Covid-19 melalui Karang Taruna untuk 13 Kabupaten/Kota dengan total 16.510 paket.
Kemudian, Bantuan Bina Usaha ProKus untuk Yayasan Murakata Maju melalui Anggota Komisi VIII DPR RI, berupa modal usaha senilai Rp30.000.000.
Terakhir, ada bantuan pakaian anak dan dewasa bagi 100 orang dan bahan makanan beryodium untuk 78 KK dengan jumlah Rp24.528.000.
Saat di lokasi KAT Dusun Danau Canting, Risma juga meninjau dan meresmikan Sarana Air Bersih atau MCK Komunal Balai Sosial dan penghijauan berupa tanaman produksi dari program PUB Indomaret Peduli KAT.
Perhatian dan bantuan Kemensos diapresiasi dan disambut positif Pemkab HST.
“Kami harap, program-program Kemensos dapat terus berkelanjutan. Sehingga, warga desa yang terisolir dapat juga merasakan namanya pembangunan, dan sebuah kemajuan,” kata Bupati HST, Aulia Oktafiandi.
Gayung bersambut Plt Kadinsos HST, Wahyudi Rahmad menyebut, bantuan tersebut tentu meringankan beban warga KAT dan membantu pemerintah HST dalam menjalankan programnya.
“KAT ini secara penghasilan dan sebagainya di bawah rata-rata. Karenanya, kami berterima kasih untuk bantuan yang diberikan Kemensos,” tutup Wahyudi.