Kebersihan Kulit

Kulit Sering Iritasi? Bisa Jadi Sprei Kotor Pemicunya

Mengganti sprei kerap dianggap sepele sebagian orang. Namun menggantinya dapat menurunkan risiko iritasi pada kulit, lho.

Featured-Image
Mengganti seprai tiap dua minggu sekali untuk mencegah kulit iritasi. Foto: iStockPhoto

bakabar.com, JAKARTA - Mengganti sprei kerap dianggap sepele sebagian orang. Namun menggantinya dapat menurunkan risiko iritasi pada kulit, lho.

Masih banyak orang yang malas untuk mengganti sprei tidur mereka. Kerap kali dalam sebulan atau lebih masih bertahan, dan menyebabkannya menjadi kotor.

Melansir Glamour, tempat tidur dapat menjadi sumber iritasi kulit. Hal tersebut disebabkan penumpukkan mikroba seperti sel-sel kulit mati, tungau, debu, partikel makanan, jamur hingga virus lainya di dalam lapisan sprei yang kita tiduri setiap malam.

Jika kulit merasa gatal hingga iritasi saat tidur, hal itu mungkin saja disebabkan oleh kotornya alas tidur yang digunakan.

"Hal tersebut juga berkontribusi terhadap penyumbatan pori-pori, alergi, dan bahkan infeksi pada kulit,” ujar Blair Murphy-Rose, seorang dermatologis, pada Jumat (29/9).

Menghapus riasan dengan bersih, dan mandi setelah beraktivitas seharian diketahui dapat mengurangi pertukaran bakteri pada sprei yang menyebabkan iritasi kulit.

"Jika membiarkan sprei tidak dicuci, secara langsung Anda akan tidur bersama dengan kotoran tersebut, membuat kulit iritasi dan juga terhidup dalam pernapasan," sahut Nicole Ruth, MD., seorang dermatologis, menyetujui hal tersebut.

Iritasi pada kulit diketahui dapat melemahkan skin barrier dan memperburuk kondisi kulit. Terlebih jika dialami oleh penderita eksim, atau gangguan kulit lainnya.

"Mereka lebih rentan terhadap iritasi dan memunculkan alergi tersebut jika sprei mereka kotor," kata Dr. Ruth.

Kebersihan seprai pada pemilik hewan peliharaan harus lebih diperhatikan. Foto: Freepik
Kebersihan sprei pada pemilik hewan peliharaan harus lebih diperhatikan. Foto: Freepik

Meskipun tidak ada aturan pasti dalam mencuci sprei tidur. Mencucinya dalam seminggu atau dua minggu sekali dianjurkan, atau tergantung pada kebersihan diri.

"Terlebih jika Anda memiliki kebiasaan tidur tanpa pakaian, mengganti sprei harus lebih sering, karena keringat keluar dari tubuh," kata Dr. Murhpy-Rose.

Bagi para pemilik hewan peliharaan, Dr. Ruth menyarankan untuk lebih sering menggantinya. "Saya merekomendasikannya tiap tiga atau empat hari," katanya.

Memperhatikan bahan dari sprei sangat dianjurkan, untuk lebih higienis dan menjaga kualitas sprei. Beberapa ahli merekomendasikan mencucinya menggunakan air suam-suam kuku atau air hangat. 

Sprei berbahan katun, direkomendasikan untuk dicuci menggunakan air hangat. Hindari pelembut pakaian, karena dapat mempengaruhi ketahanan sprei tersebut.

Untuk bahan linen, mencucinya harus menggunakan air suam-suam kuku atau air dingin supaya kualitas kain tetap lembut dan tahan lama.

Editor


Komentar
Banner
Banner