bakabar.com, BANJARBARU - Kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Banjarbaru berangsur mereda.
Sebelumnya, kabut asap sempat parah hingga mengganggu aktivitas masyarakat juga penerbangan di Bandara Internasional Syamsudin Noor.
Per Sabtu (7/10) siang, udara pagi di Ibu Kota Provinsi (IKP) Kalsel itu dapat dinikmati tanpa aroma asap.
Berdasarkan data indeks standar pencemar udara di Stasiun Banjarbaru, kualitas udara hari ini dalam kategori sedang dengan kategori kritis di particulate matter (PM2.5).
Particulate Matter (PM2.5) adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari atau sama dengan 2.5 µm (mikrometer).
Pengukuran konsentrasi PM2.5 menggunakan metode penyinaran sinar Beta (Beta Attenuation Monitoring) dengan satuan mikrogram per meter kubik (µm/m3).
Sedangkan parameter lainnya seperti PM10, SO2, CO2, O3, NO2, dan HC menunjukkan kualitas udara Banjarbaru dalam kategori baik.
Artinya, tingkat kualitas udara masih dapat diterima pada kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan.
Sementara itu, warga di Kecamatan Liang Anggang, Wardah mengaku hari ini kabut asap tak lagi masuk dalam rumahnya.
"Alhamdulillah hari ini tadi gak ada asap masuk, kemarin rasanya juga gak, cuma masih ke ciuman baunya tipis-tipis diluar, cuma tidak tebal," ungkapnya.
Wardah sendiri penyintas infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), dia bilang seluruh keluarganya juga sudah mengalaminya selama kabut asap parah.
"Yang belum sembuh itu kakak dan anak bayinya. Semoga udara di Banjarbaru baik terus seperti hari ini," tukasnya.
Selain Wardah, warga Kecamatan Cempaka, Wati juga menuturkan demikian. Katanya, sejak Jumat (6/10) kemarin kabut asap tak lagi masuk ke dalam rumahnya.
"Dari kemarin sudah tidak berkabut, hari ini udara bersih," cetusnya saat dikonfirmasi media ini.
Sebagai informasi, Liang Anggang dan Cempaka merupakan dua kecamatan dengan kejadian Karhutla terluas setelah Landasan Ulin.
Berdasarkan data BPBD Kota Banjarbaru, total banyaknya Karhutla di semua kecamatan sebanyak 412 kejadian.
Dengan rincian 191 kejadian di Landasan Ulin, 85 kejadian di Liang Anggang, 102 kejadian di Cempaka, 13 kejadian di Banjarbaru Utara dan 21 kejadian di Banjarbaru Selatan.
Kepala pelaksana BPBD Kota Banjarbaru, Zaini menuturkan, Karhutla terluas di Landasan Ulin yakni mencapai 440,027 hektare.
"Diikuti Cempaka 241,291 hektare, Liang Anggang 205,82 hektare, Banjarbaru Utara 16,515 hektare dan Banjarbaru Selatan 15,979 hektare," ucapnya Jumat (6/10).
Adapun untuk luasan Karhutla di Kota Banjarbaru hingga Kamis (5/10) kemarin mencapai 919,632 hektare.
Baca Juga: Bukan PJJ, Disdik Banjarbaru Siapkan Opsi Lain Sekolah Terdampak Karhutla