bakabar.com, BANJARMASIN – Sebanyak 12 siswa di Sekolah Menegah Pertama Negeri (SMPN) 1 Banjarmasin terkonfirmasi positif Covid-19.
Siswa satuan pendidik di Jalan Mulawarman tersebut terinfeksi setelah menjalani pembelajaraan tatap muka (PTM).
Hasilnya, PTM dihentikan sementara dan diubah menjadi pembelajaraan jarak jauh (PJJ).
Kepala SMPN 1 Banjarmasin, Gusti Khairur Rahman membeberkan kronologis kejadiannya.
Ia menyebutkan awalnya hanya ada satu orang siswa yang mengalami sakit sehingga tidak mengikuti pembelajaraan selama beberapa hari.
Kemudian siswa dibawa ke rumah sakit untuk mengikuti pemeriksaan rutin, termasuk swab antigen. Ternyata hasil tes swab siswa tersebut positif.
"Baru rumah sakit menginformasikan ke puskesmas bahwa ada anak terpapar Covid-19," ujarnya.
Selanjutnya, kata Gusti bahwa puskesmas mengintruksikan untuk mengumpulkan seluruh data siswa di kelas yang terpapar virus Corona pada malam Jumat (24/1) lalu.
"Supaya bisa langsung dilakukan tes PCR," ucapnya.
Puskesmas pun melakukan tracing dan didapat sebanyak puluhan siswa menjalani tes PCR di dalam kelas. Hasil tes PCR diketahui pada Sabtu (26/1) sore.
"Ada 12 yang positif, tapi 2 orang dalam tahap pengen diperiksa kembali karena hasilnya diragukan," imbuhnya.
Seluruh siswa di kelas tersebut sudah mengikuti program vaksinasi dua kali.
Atas itulah, ia mengakui bingung bagaimana belasan siswa tersebut terpapar Covid-19.
"Tidak ada pengakuan dari orang tua terpapar setelah berpergian keluar kota," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Machli Riyadi menyatakan kasus Covid-19 meningkat belakangan ini. Namun, itu bukan karena varian baru Omicron.
"Kami masih menduga ini bagian dari varian Delta," ujarnya pada Senin (31/1).
Machli mengatakan bahwa hasil tes antigen yang diperiksa kepada belasan siswa tersebut masih di atas angka 30. Hal tersebut membuat virus yang menginfeksi siswa di Banjarmasin bukan varian Omicron.
"Jadi tidak memenuhi syarat untuk pengiriman sampel ke Jakarta untuk diperiksa. Apakah ini Omicron atau tidak," ucapnya.
Ia menyampaikan situasi yang dialami siswa tersebut tidak lain dampak positif dari program vaksinasi. Dinkes Banjarmasin mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 101 angka.
"95 persen mereka tidak bergejala semua, ini bisa juga sebagai petanda bahwa Covid-19 seperti orang kena flu biasa," pungkasnya.