Hot Borneo

Kronologi Mobil Kodim 1002/HST Tabrak Pos Kamling Tewaskan 3 Orang

Mobil dinas TNI-AD mengalami kecelakaan di ruas jalan Desa Binjai Pirua Kecamatan Labuan Amas Utara (LAS) Hulu Sungai Tengah (HST), Selasa (11/10) pagi.

bakabar.com, BARABAI - Mobil dinas TNI-AD mengalami kecelakaan di ruas jalan Desa Binjai Pirua Kecamatan Labuan Amas Utara (LAS) Hulu Sungai Tengah (HST), Selasa (11/10) pagi.

Mobil jenis Dmax berplat 3374-VI milik Kodim 1002/HST menabrak pos kamling di pinggir jalan Binjai Pirua RT 5 sekitar pukul 07.30.

Kecelakaan itu menewaskan 3 orang warga di Binjai Pirua. Satu di antaranya bahkan masih berumur 4 bulan.

Ketua RT 5 Binjai Pirua, Suriansyah menyebutkan bocah 4 bulan itu tewas di dalam gendongan sang nenek, Rusnah (60). Pun demikian dengan Rusnah yang juga tewas di tempat.

"Waktu itu Rusnah berdiri di samping pos kamling sambil menggendong cucunya. Tiba-tiba datang mobil TNI dari arah Pantai Hambawang menuju Amuntai menabrak," kata Suriansyah.

Selain itu ada juga pelajar umur 13 tahun yang turut menjadi kecelakaan itu.

"Dia naik sepeda mau berangkat sekolah lalu turut menjadi korban kecelakaan mobil TNI tadi. Korban lalu terlempar ke jalan raya dan tewas," tutup Suriansyah.

Kapolres AKBP Sigit Hariyadi melalui Kasi Humas Polres HST, AKP Soebagiyo membenarkan kejadian tersebut.

Soebagiyo bilang, kejadian itu ditangani Satlantas Polres HST dan Subdenpom VI/2-1 Kandangan (HSS).

"Kami membantu tindak pertama kejadian di TKP. Jika warga sipil maka kasusnya kami yang menangani. Namun sebaliknya (anggota-red) akan ditanganj Denpom," terang Soebagiyo kepada bakabar.com, Selasa siang.

Belum diketahui pasti siapa supir yang mengemudikan mobil dinas milik Kodim 1002/HST.

Informasi dihimpun bakabar.com beredar mobil itu dikemudikan oleh orang sipil, namanya Arif.

Di dalam bak mobil Kodim 1002/HST itu juga ada puluhan jiregen 20 liter. Diduga supir mobil mau melangsir BBM.

Dandim 1002/HST, Letkol Kav Gagang Prawardhana melalui Kasdim, Mayor Arm Agus Sutisna membantah jika mobil itu digunakan untuk melangsir.

"Kalau memang membawa bahan bakar, betul. Untuk keperluan kegiatan karya bakti TNI di wilayah LAU pengerasan jalan 3,5 kilometer. Jadi bahan bakar itu digunakan untuk pengangkutan material," tegas Agus.

Sementara itu, pihak keluarga korban menerima kejadian tersebut. Permasalahan itu diselesaikan secara kekeluargaan.

Pihak Kodim 1002/HST berjanji akan bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

"Apa pun keperluan pihak korban, seperti mengurus jenazah, tahlilan maupun kegiatan lainnya akan kami dukung kegiatan tersebut," tutup Agus.

Kejadian tersebut saat ini tengah ditangani Subdenpom VI/2-1 Kandangan.

Editor
Komentar
Banner
Banner