bakabar.com, BARABAI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengungkap kronologi hilangnya INO (39), warga Desa Atiran, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
Kepala Pelaksana BPBD HST, H Ahmad Apandi menjelaskan, awalnya INO beserta kedua orang tuanya pergi ke kebun, Minggu (19/1) sekitar pukul 07.00 Wita.
Sekitar pukul 10.00 Wita, sang ibu mengajak INO untuk menjenguk keluarga yang sedang sakit. Rumah keluarganya berjarak kurang lebih 15 meter dari kebun.
Namun, INO menolak ajakan tersebut. Ia memilih untuk melanjutkan menanam biji Pohon Karet. Sebab sang ayah masih di kebun yang sama ketika itu.
“Sang ibu pun pergi. Sekembalinya ke kebun, sekitar pukul 14.00 Wita, INO sudah tidak ada. Yang tertinggal hanya bakul, butah, serta alat untuk menanam biji Pohon Karet. Sedangkan parang yang dibawa INO sudah tidak ada,” beber Apandi.
Hingga Senin (20/1), INO tidak juga pulang. Sang Ibu pun melaporkan kejadian tersebut kepada aparat desa setempat.
“Dilakukan pencarian, namun sampai hari ini korban belum juga ditemukan,” tutur Apandi.
Untuk diketahui, korban dikatakan pernah mengidap penyakit kejang-kejang saat berusia empat tahun. Korban juga diketahui memiliki keterbelakangan mental.
“Kami beserta warga, aparat desa, relawan, dan TNI-Polri hingga saat ini masih terus melakukan pencarian. Semoga cepat ditemukan, juga dalam keadaan selamat,” harap Apandi.
Baca Juga: Warga Atiran HST Hilang, Kapolsek BAS: Sudah 3 Hari Pencarian