Pemilu 2024

KPK Jadi Senjata Politik, Aktivis 98: Demokrasi Primitif!

Politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu menanggapi pemanggilan Ketua Umum PKB, Cak Imin yang dipanggil KPK.

Featured-Image
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin Penuh Panggilan KPK, Kamis (7/9). Foto: Andi M/apahanar.com

bakabar.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu menanggapi pemanggilan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Mantan aktivis 98 itu dengan tegas menyebut bahwa demokrasi saat ini memiliki cara-cara yang primitif dengan menjadi lembaga hukum sebagai salah satu alat politik.

"Demokrasi itu harus berdiri di dua kaki, politik dan ekonomi, jadi apa pun kita harus kawal, penuh dengan keringat, darah, nyawa dan air mata. Demokrasi hari ini kekuasaan menggunakan cara-cara yang primitif menggunakan alat hukum untuk menjegal sana sini," katanya pada wartawan di Akmani Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/9).

Baca Juga: Diperiksa Berjam-jam, Cak Imin: Saya Bantu KPK 

Ia turut menyuarakan pendapatnya bahwa demokrasi tidak boleh kembali ke era sebelum reformasi di mana negara dipimpin oleh cara yang otoriter.

"Kalau ada kasus hukum ya 11-12 tahun itu ya kalau kita lihat itu pengadaan barang, diaudit, itulah kepastian hukum, bukan ditabung. Itulah yang kita bilang ini cara-cara primitif," tukasnya.

Kita bilang ini cara-cara primitif, ini bukan mendukung siapa-siapa tapi yang pasti harus ada kepastian hukum agar kita menjadi bagus yang beradab.

"Bullshit kita ngomong Indonesia emas tapi demokrasinya primitif," tandasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner