Pembangunan Kota

Kosmetik Estetik Realisasi APBD Banjarmasin

Realisasi anggaran Pemkot Banjarmasin sepanjang semester kedua 2023 ini menuai sorotan. Kesannya hanya kosmetik.

Featured-Image
Menara Pandang Siring Piere Tendean Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Foto via blog.tiket.com

bakabar.com, JAKARTA - Realisasi anggaran Pemkot Banjarmasin sepanjang semester kedua 2023 ini menuai sorotan. Kesannya hanya kosmetik.

Paling tidak, begitulah analisa pengamat kebijakan publik Kalsel, Subhan Syarief. Ia beranggapan pemkot terjebak dalam keputusan mubazir. Hanya berbasis project dengan berbagai chasing

"Manajemen tata kota dan pemanfaatan anggaran masih banyak bersifat kosmetik estetika sesaat," ucapnya.

Baca Juga: Wow! 3 Atlet BJJ Banjarmasin Raih Medali di Event Internasional

Fokus APBD masih jalan di tempat. Mengarah ke pembangunan bertahun jamak. Pada modal dan padat karya.

Terlihat dari besarnya pemakaian belanja modal tanah, gedung dan bangunan sepanjang 2022-2023. Totalnya lebih setengah triliun. Itupun bakal berlanjut pada APBD 2024 yang ditargetkan mencapai hampir 300 miliar.

Sayangnya, belanja modal itu masih berkutat pada pembangunan rumah dinas. Atau fasilitas umum di kawasan siring dan infrastruktur jembatan lama atau baru. Urusan ekonomi berkelanjutan, belum tergarap maksimal.

Warga Banjarmasin-Batola Sabar Dulu, Operasional Jembatan Alalak Baru Harus Tunggu Sertifikasi
Warga Banjarmasin-Batola Sabar Dulu, Operasional Jembatan Alalak Baru Harus Tunggu Sertifikasi

Tak heran jika muncul paradigmanya miring. Bahwa pembangunan itu hanya sekadar memoles, menambah fungsi dan mempercantik etalase kawasan.

"Namun tidak mampu menggenjot PAD secara nyata dan berkesinambungan," katanya.

Padahal potensi Banjarmasin sudah dipromosikan masif. Bahkan sampai ke film nasional. Termasuk juga kegiatan seni internasional. Pembiayaannya dengan APBD.

Baca Juga: Sabilal Muhtadin, Kitab Karya Datu Kalampayan Kebanggaan Banjarmasin

Subhan menaruh harapan pada Ibnu Sina. Agar mampu menangkap momentum APBD 2024 lebih makasimal. Ini pengujung masa jabatannya.

Apalagi, usia Banjarmasin sudah sepuh. Hampir lima abad. "Harusnya dengan segala kemudahan era globalisasi dan teknologi, tata kelola dan pemanfaatan anggaran bukan melulu menonjolkan unsur ketuaan, kerapuhan dan kekusaman masa lalu," tuturnya.

Intinya, pembangunan Banjarmasin mesti inovatif. Bermanfaat dan tentu saja berdampak signifikan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat maupun pendapatan daerah.

Pemkot Banjarmasin Mesti Konsisten: Jangan Sering Mangkir!

Realisasi anggaran ini begitu penting. Sayangnya komunikasi antara legislatif dan eksekutif tak berjalan lancar. Hal itu dirasakan Ketua DPRD Banjarmasin, Harry Wijaya.

Dia mengeluhkan selama SKPD terkesan yang kurang komunikatif. Bahkan sering tak hadir dalam beberapa kesempatan pertemuan bersama DPRD.

Padahal pertemuan ini penting. Menyangkut pemantauan kinerja, pemberitahuan perubahan dan penyesuaian di luar perencanaan. Sehingga tak terjadi polemik atau kesalahan interpretasi.

“Kita sepakat dengan semangat pemerintah pusat untuk menghemat anggaran dan berfokus pada target kinerja pelayanan publik," ucapnya.

"Namun ingat, yang penting komunikatif dan konsisten jangan berimproviasi di tengah jalan," tegasnya.

Kata dia, Badan Anggaran (Banggar) DPRD Banjarmasin siap berinprovisasi. Mengkaji ulang Kajian Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran sesuai target kebijakan “Money Follows Program”.

Baca Juga: Amerika Serikat Kepincut Tanaman Hias Banjarmasin

Dengan begitu, DPRD dan pemkot mampu menerjemahkan kebutuhan dalam pencapaian kinerja program. "Tentu berdasarkan kebermanfaatan bagi masyarakat," imbuhnya.

Biar tahu saja. Secara agregat nominal realisasi pendapatan daerah Pemkot Banjarmasin 2023 meningkat 15 persen dibanding 2022 lalu.

Untuk pendapatan asli daerah (PAD) 2022-2023 juga meningkat 49 persen. Dari sektor penerimaan pajak daerah, hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan serta PAD sah lainnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner